PULUHAN tahun sudah dihabiskan Pak Jaka bekerja sebagai tukang bangunan. Saat itu, ia bekerja pada seorang majikan yang berbudi baik.
Karena merasa sudah lama bekerja, Pak Jaka memutuskan untuk pensiun. Berhenti bekerja sebagai tukang bangunan. Ia berbicara pada majikannya.
BACA JUGA: Sang Direktur dan Tangan Ibu yang Berkerut
Sang majikan mengizinkan Pak Jaka untuk pensiun. Tetapi, ia meminta Pak Jaka untuk membuat satu rumah terakhir di suatu daerah yang amat indah.
Karena sudah tak sabar ingin berhenti dari pekerjaannya, Pak Jaka membangun rumah itu dengan asal-asalan. Hal itu dilakukan agar dirinya cepat pensiun.
Setelah rampung. Pak Jaka menghadap sang majikan dan memberikan kunci rumah yang selesai ia bangun. Tak disangka, majikannya justru memberikan kunci rumah tersebut padanya.
“Karena kamu sudah setia bekerja dengan saya, rumah yang baru kamu bangun itu, saya hadiahkan untukmu. Silakan kamu tempati rumah itu, Jaka,” ujar sang Majikan.
BACA JUGA: Kantong Kue di Bandara
Jaka kaget bukan main. Ia tak menyangka rumah itu jadi miliknya. Dirinya menyesal karena asal-asalan saat membangun rumah itu.
“Jika saya tahu rumah itu untukku, pasti akan kubangun dengan sungguh-sungguh,” sesal Jaka.
Penyesalan selalu datang terakhir. []
SUMBER: MUSLIMAHZONE