DALAM sebuah pernikahan, selalu menuntut adanya kemampuan adaptasi dari suami dan istri. Sebelum menikah, mereka telah memiliki kebiasaan, karakter, gaya hidup yang bisa jadi sangat berbeda.
BACA JUGA: Menikah Bukan hanya Tentang Cinta
Makanan kesukaan, cara menikmati makanan, jam tidur, cari tidur, gaya berpakaian, pola hidup dan lain sebagainya, bisa saja awalnya sangat berbeda.
Namun setelah menikah, mereka harus saling menyesuaikan diri. Sampai menemukan titik yang paling nyaman dalam penerimaan dan dalam perbedaan.
Sebelum menikah mereka adalah dua makhluk yang memiliki status bebas merdeka, tidak terikat satu dengan yang lainnya. Namun pernikahan telah membuat mereka berdua menjadi saling terikat, saling tergantung, saling memberikan pengaruh secara timbal balik.
Kemampuan beradaptasi menjadi salah satu faktor penentu kebahagiaan pernikahan. Jika masing-masing pihak cepat beradaptasi, maka akan mempercepat pula munculnya keharmonisan dan kelanggengan hubungan kerumahtanggaan.
BACA JUGA: Karena Cantik Engkau Dinikahi
Namun jika kedua belah pihak atau salah satu pihak enggan beradaptasi, cenderung mempertahankan kemauannya sendiri, tanpa mau berusaha menyesuaikan dengan harapan pasangan, maka akan menyebabkan kelambatan pasutri tersebut dalam mencapai titik keharmonisan dan kebahagiaan pernikahan. []
SUMBER: CAHYADITAKARIAWAN