DI dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Shayyaad, “Aku menyembunyikan sesuatu. Coba tebak!”
Ibnu Shayyad berkata, “Itu adalah ad-dukh… !”
BACA JUGA: Nabi Yusuf Menakwilkan Mimpi Raja
Mendengar jawaban itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Enyahlah. Engkau tidak akan melebihi kadar dirimu!”
Perawi hadits ini mengatakan, “Saat itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menyembunyikan tulisan ayat ‘Fartaqib yauma ta’tis-samaa’u bi dukhaanin mubiin’ di tangan beliau.”
Ini menunjukan bahwa asap yang disebutkan itu adalah sesuatu yang akan datang atau terjadi. Dan Ibnu Shayyad adalah seorang yang bisa mengungkap sebagian rahasia dengan cara-cara yang biasa dilakukan para tukang ramal dengan menggunakan perantaraan kelompok jin. Jin biasanya membisikkan perkataan secara ringkas (terpotong), sehingga Ibnu Shayyad mengatakan, “Ad-dukh…,” padahal yang dia maksud adalah ad-dukhaan.
BACA JUGA: Mimpi Rabi’ah bin Nashr, dan Kekuasaan Kaum Muslimin hingga Hari Kiamat
Mendengar jawaban itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pun akhirnya tahu dari mana Ibnu Shyayaad memperoleh bisikan, yaitu dari setan, sehingga beliau bersabda kepadanya, “Enyahlah! Engkau tidak akan melebihi kadar dirimu.”
Wallahu a’lam []
Sumber: Kiamat, Tanda-Tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi/Karya: Manshur Abdul Hakim/Penerbit: Gema Insani Press/2006