Oleh: Reni Marlina
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI Depok
Sebuah peradaban yang diharapkan oleh semua manusia adalah dapat memberikan kemaslahatan terhadap khalayak. Bukan hanya laki-laki yang berperan sebagai pemimpin. Namun, juga pergerakan Perempuan Muslimah yang sudah seharusnya dapat di apresiasi atas perjuangan-perjuangannya.
Berkaca pada sejarah, nama-nama besar seperti Khadijah binti Khuwailid ra, Siti Fathimah Az-Zahra ra, Asma binti Abu Bakar ra, Sumayyah ra, Ummu Habibah binti Abu Sufyan ra, dan lain sebagainya. Yang semenjak bersentuhan dengan Islam keseharian mereka hanya dipersembahkan demi kemulian Islam dalam segala aspek kehidupan. Karena tak dapat penulis pungkiri, bahwa sosok-sosok inilah yang dapat dijadikan contoh dalam hal pergerakan Muslimah dari zaman ke zaman. Kilas balik, pada zaman jahiliyah saat dimana perempuan muslimah yang tak dihargai bahkan dilecehkan. Bahkan sampai saat ini pun, Kekerasan serta pelecehan dan diskriminasi terhadap kaum Muslimah juga masih terjadi, seperti terjadi di Palestina. Aksi kekerasan terjadi saat memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, lebih dari 30 warga Palestina, sebagian besar perempuan, terluka saat tentara Israel membubarkan paksa aksi damai di pos pemeriksaan Qalandiya antara Al-Quds dan Ramallah.
Disaat banyaknya kasus-kasus yang menyimpang yang terjadi pada remaja saat ini. Mulai dari kekerasan, penyimpangan seksual, kecemburuan dan lain sebagainya. hal ini karena masih minimnya pendidikan Agama di masyarakat. khususnya peran orang tua atau perempuan yang lebih dekat dengan anak-anak nya. untuk membangun sebuah peradaban, peran muslimah disini sangat penting sebagai pondasi utama dalam pendidikan anak. Terutama dalam mempelajari Al-Qur’an.
“Syubbanul yaum rijaalul ghadi” (Pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan) begitulah ungkapan Arab yang menunjukan bahwa betapa pentingnya generasi dalam menyongsong peradaban dunia. Generasi muda adalah tumpuan harapan bangsa yang lebih baik. Al-Qur’an sebagai rujukan pertama ummat manusia mencoba menggambarkan bagaimana peran generasi tua khusus nya seorang perempuan muslimah yang melahirkan generasi-generasi selanjutnya yang tangguh. Firman Allah SWT dalam QS Lukman-13 : “Dan ingatlah ketika luqman berkata kepada puteranya di waktu ia member pelajaran kepadanya. Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah merupakan kedzaliman yang besar.”
Pada ayat diatas ditunjukan bahwa nilai paling fundamental yang harus ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anaknya (generasi muda) adalah tauhid atau aqidah, dimana anak harus dibimbing untuk mengenal Tuhannya agar ia tidak bertuhan pada tuhan-tuhan semu yang menyesatkan.
Langkah utama seorang muslimah dalam membangun generasi muda yang Qur’ani, yang mencintai Al-qur’an. karena Al-Qur’an merupakan salah satu pintu urusan dunia. Yang memberikan gambaran tentang generasi muda yang akan datang. Namun dengan berbagai faktor dan kendala. Kadang generasi muda saat ini sudah tergerus dengan teknologi yang sangat canggih. Banyak generasi muda yang menghabiskan waktunya dengan bermain-main HP atau Gadgetnya. Disini, penulis sebagai perempuan muslimah memberikan solusi dalam mengamalkan dan kecintaan Generasi Muda terhadap Al-Qur’an.
Dalam QS Faathir: 29-30 “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah SWT menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguh Allah maha pengampun dan mensyukuri.
Dari Firman diatas, bermaksud seorang hamba Allah SWT yang mempelajari dan membaca Al-Qur’an secara diam-diam dan terang-terangan akan mendapatkan anugerah dari Allah SWT berupa surga. Disini bagi generasi muda muslim yang senantiasa mempelajari, membaca, serta mengamalkannya akan memberikan kekuatan spiritual bagi diri seorang muslim. Generasi muda yang mempelajari Al-Qur’an memiliki karakter keperibadian yang cenderung baik, sehingga membuat pribadi para pemuda menjadi pribadi yang menawan, religius, serta memiliki kecerdasan didalam bertingkah layaknya pemuda beriman.
Dengan adanya program 3MSD ini (Membaca, Menghapal dan Mengamalkannya Sejak Dini) merupakan program yang baik untuk di implementasikan oleh para muslimah di seluruh dunia. 3MSD ini merupakan solusi sejak dini memberikan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an.
- Membaca Sejak Dini (Program Membaca Al-Qur’an Sejak Dini)
Kadang di usia yang sudah remaja anak-anak sulit untuk diajarkan untuk mengaji atau membaca Al-Qur’an. karena masa remaja adalah masa dimana anak-anak generasi muda senang dengan bermain gadget dan lain sebagainya. Ini Karen faktor kurangnya bimbingan dari orang tua yang mengarahkan dan mengutamakan pendidikan sekolah. Mulailah orang tua memberikan pengajaran kepada generasi untuk membaca Al-Qur’an dengan berbagai targetan. One day one juz adalah salah satunya. Berikan pemahaman Al-Qur’an sejak dini pada anak. Bahkan sejak anak didalam kandungan. Saat perempuan muslimah sedang mengandung biasakan untuk tilawah dan membaca Al-Qur’an untuk si buah hati nya. karena stimulus yang masuk ke janin akan baik untuk anak setelah lahir nanti. Adapun dalam membaca Al-Qur’an sejak dini bisa dengan program hotmul Qur’an. kita mentargetkan untuk membaca Al-Qur’an sejak dalam kandungan. Sehingga sudah dewasa nanti, anak sudah dibekali dengan bacaan-bacaan Al-Qur’an. setelah lahir nanti, bantu anak untuk sering mendengarkan lantunan-lantunan Murotal. Setelah anak sering mendengar lantunan ayat Al-Qur’an maka akan terbiasa untuk membacanya. Dalam memberikan program membaca Al-Qur’an ini biasakan bacakan kepada anak beserta terjemahannya. Program membaca sejak dini ini dapat di implementasikan sejak anak dalam kandungan sampai anak lahir dan sudah dapat berbicara. Semoga jika anak sudah dikenalkan untuk membaca Al-Quran sejak dini, untuk ke depannya para Muslimah tidak akan kelabakan dalam membimbing si buah hati nya sebagai generasi Qur’ani sepuluh tahun ke depan.
- Menghapal Sejak Dini (Menghapalkan Al-Qur’an Sejak Dini)
Setelah anak-anak dapat membaca, diusia satu tahun. Sampai dengan 4 tahun anak sudah dapat menghapalnya. Cerita sesuai pada gadis cilik hilya yang diusia masih kecil namun sudah dapat menghapal Al-Qur’an. bahkan diusianya yang baru 7 tahun, hilya Hafidzah Cilik Indonesia sudah khatam menghapalkan Al-Qur’an. Program 3MSD yang kedua ini adalah menghapal Al-Qur’an. keutamaan bagi seorang penghapal Al-Qur’an terutama pada generasi muda yaitu Akan menjadi penolong (Syafaat) bagi penghapalnya, para Ahli Qur’an adalah keluarga Allah di langit dan di bumi, menjadi salah satu mahkota untuk kedua orang tua di akhirat nanti, mendapat Ridho Allah dan masih banyak lagi. Sesuai dengan hadits “Penghapal Al-Quran akan datang pada hari kiamat dan Al-Qur’an berkata : Wahai tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Qur’an kembali meminta : Wahai Tuhanku, Ridhoilah dia, maka Allah Meridhoinya. Dan perintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga) dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan (HR. Tarmidzi)
Nah, sekarang bagaimana implementasi Program menghapal Al-Quran Sejak dini. Ajarkan anak membaca kemudian menghapalnya berikan motivasi dan semangat bagi orang penghapal Al-Quran. Para Muslimah dapat memberikan program menghapal talaqi kepada anak. Tidak usah panjang-panjang. Satu ayat sehari dengan bacaan yang benar sesuai tajwid. Terapkan pada anak untuk bangun pagi sebelum subuh. Agar terbiasa. Kemudian satu hal dalam program menghapal ini jangan sampai menghilangkan dunia bermain anak. Namun, buatlah program menghapal ini disukai dan dicintai. Memberikan reward pada anak dan motivasi keutamaan penghapal Al-Quran. Untuk memperkuat biasakan pula Murajaah hapalan (Mengulang hapalan yang sudah di setorkan).
- Mengamalkan Sejak Dini (Mengamalkan Isi Al-Qur’an Sejak Dini)
Pada program 3MSD yang terkahir ini adalah Mengamalkan Al-Quran Sejak Dini. Dimana program ini, akan membentuk karakter generasi muda dalam menyongsong sebuah peradaban. Itulah pentingnya memberikan bacaan dan hapalan beserta terjemahannya. Namun, buatlah cerita dari salah satu quran surat tersebut. Misalnya pada QS Lukman. Terdapat ayat yang menganjurkan berbuat baik pada orang tua. Sambil anak membaca dan menghapal beri tahu juga bahwa salah satu membantu orang tua adalah perbuatan yang baik dan disukai oleh Allah. Program ini jika di implementasikan sejak dini, maka akan membentuk generasi rabbani pada anak. Sehingga setelah 10 tahun ke depan anak-anak sudah paham bahwa mengamalkan Al-Quran satu ayat saja Allah lipat gandakan pahala.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan dalam menyongsong kehidupan 10 tahun ke depan dengan memberikan pemahaman Agama kepada generasi muda. Salah satunya menjadikannya sebagai generasi Qur’ani. Peranan Muslimah dalam Program 3MSD ini sangatlah fundamental, karena sosok perempuan yang senantiasa selalu ada berada di dekat anak. Sudah saat nya memberikan pemahaman Al-Quran sejak dini. Ditambah pergaulan bebas saat ini dan kecanggihan teknologi yang mulai menggerus anak muda kedalam dunia luar. Semoga dengan anak diberikan program 3MSD pada Al-Qur’an sejak dini dapat menjadi generasi Qurani yang dapat merancang sebuah Peradaban dunia. []