SERING kita mendengar bahwa kemerdekaan suatu negara dibangun oleh dua hal yang berharga, yaitu darah pejuang dan tinta ulama. Mungkin inilah salah satu rahasia keberhasilan penaklukan konstatinopel.
Jika kita mendengar kata konstatinopel, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah Muhammad Al-Fatih. Dibalik sosok kuat dan cerdas ini, ada penyokong lain yang berperan dalam penaklukan konstatinopel.
Ulama. Ya, ini adalah sosok penting dibalik kemenangan penaklukan benteng Bizantium. Salah satu ulama yang berperan itu adalah Syeikh Aaq Syamsuddin, penasihat Muhammad al-Fatih. Peran ulama sufi ini adalah membangkitkan semngat Al-fatih dan kaum muslimin menaklukan kerajaan raksasa dunia, Bizantium. Meski saat itu Muhammad Al-Fatih masih berusia 25 tahun
Syeikh Syamsuddin, adalah seorang ulama ahli tasawwuf berasal dari negeri Syam yang berhasil memoles pribadi al-Fatih menjadi sultan yang tangguh, berilmu, cerdas, pemberani dan pemimpin negara yang bertakwa kepada Allah Swt. Hingga di medan pertempuran terdepan, sang Syeikh mendampingi al-Fatih, untuk memberi tausiyah, arahan, strategi dan bimbingan spiritual.
Nama asli Syeikh Aaq Syamsuddin adalah Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi. Dilahirkan di kota Damaskus, negeri Syam, pada tahun 792 H/1389 M. Nasabnya bersambung dengan Abu Bakar al-Shiddiq r.a. Pada usia 7 tahun berhasil menghafal al-Qur’an. Lalu meneruskan belajarnya di kota Amasiya, kemudian pindah ke Halab dan merantau ke Ankara Turki.
Selain itu Syeikh Syamsuddin ini adalah guru bagi Muhammad Al-Fatih dalam menghafal Al-Quran, hadist dan fiqih. Sosok ulama ini berusha dan berhasil meyakinkan Al-Fatih bahwa ia adalah pemimpin yang ‘diramal’ Rasulullah yang akan menaklukan kerajaan bizantium.
“Konstantinopel akan bisa ditaklukkan di tangan seorang laki-laki. Maka orang yang memerintah di sana adalah sebaik-baik penguasa dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara.”(HR. Ahmad).
Syeikh syamsuddin mendorong Al-Fatih agar segera bergerak merealisasikan hadist rasulullah itu, bahwa benteng Bizantium itu akan ditaklukan oleh seorang pemimpin yang adil dan pasukan muslim terbaik.
Sumber: http://www.hidayatullah.com/artikel/ghazwul-fikr/read/2014/03/13/18072/penaklukan-konstantinopel-dan-peran-ulama-sufi.html