RANGKAIAN peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Prancis adalah persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang prinsipnya tersimpul sebagai berikut :
1) Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat pembangkangan di kalangan masyarakat luas terhadap penguasa kerajaan di Prancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan pikiran rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi.
2) Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free Masonry yang ada di Prancis, terutama Free Masonry yang baru didirikan, sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut, sebagai perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan, paham materialistis dan atheisme.
Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti tersebut dalam dokumen dengan sebuah peringatan, agar semua peserta bersikap berhati-hati dalam melaksanakan program besar itu.
Dengan demikian, keterlibatan Konspirasi dalam Revolusi Prancis tetap merupakan rahasia selamanya. Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya, “Apakah ada bukti yang menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan yang telah kita sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang dibicarakan? Sejauh mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan?”
Dan pertanyaan seperti itu bisa terus berkelanjutan.
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak sulit. Misalnya, kita telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas disambar petir dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. Setelah diselidiki identitasnya, ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang ada hubungannya dengan Konspirasi Internasional.
Di dalamnya ada pesan yang ada hubungannya dengan masalah Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern Lodge di Prancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada saat itu Free Masonry yang ada di Prancis telah lama sepenuhnya berada di tangan sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu. Duke Durlian telah mengubah Free Masonry tersebut sebagai pusat jaringan dan organisasi rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu setelah tahap permulaan selesai, ketika ia mengadakan hubungan dengan para tokoh Yahudi Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau.
Peristiwa terbunuhnya utusan itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria. []
Sumber: Yahudi Menggenggam Dunia/ William G. Car/Pustaka Al-Kautsar