PERHATIAN dunia kini tertuju pada penanganan pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona. Sejumlah langkah pencegahan dan antisipasi telah diambil, namun penyebaran virus yang sangat cepat membuat jumlah orang yang terinfeksi membudak. Akibatnya, kebutuhan terhadap alat kesehatan (alkes) pun meningkat tajam.
Para petugas medis yang menangani pasien dengan Covid-19 pun memerlukan peralatan memadai, termasuk masker bedah (surgical mask) dan Alat pelindung diri (APD) seperti hazmat, pakaian menyerupai astronot yang digunakan tim medis untuk menangani pasien dengan penyakit menular tertentu.
BACA JUGA: Para Tahanan di Turki Produksi 1,5 Juta Masker untuk Rumah Sakit
Di sisi lain, munculnya ketakutan terhadap pandemi covid-19, membuat sebagian masyarakat memburu masker dan alkes lainnya termasuk hand sanitizer dan desinfektan. Ini membuat produk tersebut menjadi langka di pasaran, bahkan harganya melambung tak terjangkau.
Dunia industri pun berupaya untuk mengatasi situasi ini. Sejumlah pabrik dilaporkan mengganti produksi utama mereka dengan membuat masker atau alkes guna membantu menyediakan keperluan yang dibutuhkan dunia medis dalam situasi krisis ini.
BACA JUGA: Buat Masker DIY, Imuwan Hong Kong Beberkan Caranya
Dilansir dari berbagai media, berikut beberapa pabrikan besar yang turut memerangi covid-19 dengan memproduksi masker dan alkes:
1 KIA mobil
Melansir Reuters, Pabrikan asal Korea Selatan, Kia merubah pabrik produksinya di Tiongkok menjadi pabrik produksi masker. Itu dilakukan setelah FIAT Chrysler lebih dulu memutuskan membuat alat kesehatan yang dibagikan ke Amerika Utara.
Kia sendiri sudah menutup sementara pabrik produksi di Georgia, Amerika Serikat, Slovakia, dan India karena pandemik virus corona.
2 Renault
Renault, produsen mobil asal Prancis, membuat alat pelindung diri (APD) medis menggunakan printer 3D. Dilansir dari Reuters, Kamis (26/3/2020), langkah yang dilakukan Renault ini merupakan eksperimen untuk menemukan cara agar produksi peralatan medis termasuk alat ventilator (alat bantu pernapasan) semakin banyak, khususnya di Spanyol.
Seorang insinyur Renault berharap ke depan, perusahaan asal Prancis itu bisa memprodukasi komponen ventilator. Karena ini sangat penting merawat pasien virus corona yang sakit parah.
Pabrikan mobil Prancis lainnya, PSA, mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Air Liquide mencari cara membantu perusahaan meningkatkan produksi ventilator.
3 Razer
produsen aksesori gaming ternama, Razer mengalihfungsikan sejumlah lini manufaktur mereka untuk memproduksi masker bedah, alih-alih untuk membuat aksesori gaming seperti biasanya. Wilayah pemasaran produk-produk Razer salah satunya adalah Singapura, tempat di mana kantor pusat Razer untuk wilayah operasional Asia Tenggara berdiri.
Adapun jumlah masker bedah yang bakal diproduksi “dadakan” oleh Razer berjumlah setidaknya 1 juta buah, sebagaimana dikutip dari Ubergizmo.
4 Thawrih
Ottawa Business Journal melaporkan, SportsMask Thawrih produksi Abood itu terbuat dari kain yang bisa dicuci dan berpori – bahannya sama dengan yang digunakan startup untuk membuat jilbab dan sorban lebih cocok untuk kegiatan olahraga dan fisik.
5 Nivea
PT Beiersdorf Indonesia yang merupakan produsen Nivea dan Hansaplast, memproduksi 40 ribu hand sanitizer dengan menggunakan fasilitas produksinya di Malang. Dilansir dari Ekonomi.bisinis.com, 1 April 2020, hand sanitizer tersebut akan dibagikan ke berbagai rumah sakit rujukan COVID-19, yayasan, mitra, dan karyawannya.
[]
SUMBER: REUTERS | ABOUT ISLAM | EKONOMI BISNIS