PERAYAAN Halloween yang digelar secara besar-besaran pertama kalinya sejak pembatasan Covid-19 di Korea Selatan berubah menjadi tragedi, ketika setidaknya 151 orang, sebagian besar remaja dan dewasa, meninggal ketika pengunjung festival tersebut membludak di sebuah gang sempit di salah satu distrik di Seoul, Itaewon, Sabtu (29/10/2022) waktu setempat.
Pihak berwenang Korea masih menyelidiki apa penyebab insiden itu. Choi Seong-bum, kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi karena adanya dugaaan orang terinjak-injak.
Jumlah korban tewas perayaan Halloween ini termasuk sedikitnya 19 warga negara asing, di antaranya dari Iran, Norwegia, China dan Uzbekistan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol langsung mengadakan pertemuan darurat pada Ahad dini hari, dan kemudian mengunjungi tempat kejadian.
BACA JUGA: Bolehkah Muslim Merayakan Halloween?
Yoon Suk Yeol menyatakan Korea Selatan dalam keadaan berkabung nasional. Perdana Menteri Han Duck-soo kemudian mengatakan masa berkabung akan berakhir pada tengah malam tanggal 5 November.
“Tragedi yang seharusnya tidak terjadi di tengah kota Seoul tadi malam saat Halloween,” kata Yoon. “Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dan berharap yang terluka segera pulih.”
Puluhan ribu orang bersuka ria membanjiri distrik klub malam Itaewon pada Sabtu malam untuk menikmati perayaan Halloween yang diadakan pertama kalinya di Korea Selatan sejak pembatasan kerumunan dan diberlakukan oleh pandemi Covid dicabut.
Saksi mata mengatakan bahwa bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung festival sudah sangat padat di jalan-jalan sempit sehingga sulit untuk bergerak.
“Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas,” kata seorang saksi bernama Sung Sehyun kepada CNN. Dia mengatakan ruang itu seperti “kereta bawah tanah yang macet.”
“Kami seperti melihat adegan sebuah film… hal-hal yang terjadi selama perang,” kata saksi lainnya yang bernama Park Jung-Hoon, 21, kepada Reuters. “Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang dikendalikan. kejadiannya benar-benar di luar kendali.”
Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa beberapa orang menderita serangan jantung. Pejabat darurat membantu setidaknya 81 orang yang melaporkan “kesulitan bernapas.”
Penyebab kejadian sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Para pejabat mengatakan tidak ada kebocoran gas atau kebakaran di lokasi ketika mereka menerima panggilan darurat pertama dari orang-orang yang “dikuburkan” di tengah keramaian pada pukul 10:24 malam.
BACA JUGA: Mualaf Asal Korea Selatan Ini Mengaku Terinspirasi Daud Kim
Polisi menutup daerah itu dan berbagai di video media sosial menunjukkan orang-orang yang mengenakan kostum Halloween tergeletak di jalan-jalan dan di atas tandu. Ambulans di sana sini bergerak untuk membawa yang terluka.
Menurut Choi Jae-won, kepala Pusat Kesehatan Yongsan, puluhan orang langsung dievakuasi ke fasilitas terdekat, dan mayat para korban dipindahkan ke beberapa kamar mayat rumah sakit.
Pemerintah kota Seoul juga terus menerima laporan tentang orang hilang.
Pada hari Ahad ini, para petugas polisi terus memindai trotoar untuk mengidentifikasi kepemilikan barang-barang pribadi dan potongan-potongan identifikasi lainnya untuk untuk menentukan jumlah orang yang terluka dan yang tewas. []
SUMBER: CNN