APA yang biasa dilakukan saat menyambut tahun baru? Kebanyakan orang di seluruh dunia, menyambut tahun baru dengan mengadakan perayaan-perayaan khusus. Perayaan tersebut dilakukan dengan suka cita dan berfoya-foya.
Di Indonesia sendiri banyak kegiatan khas yang biasa dilakukan oleh masyarakat saat menyambut tahun baru. Pada saat penyambutan tahun baru Masehi, perayaan-perayaan seperti panggung hiburan banyak dipentaskan. Stasiun-stasiun televisi swasta berlomba-lomba meliput dan menyajikan acara tahun baru yang diadakan, tidak hanya di Jakarta tapi juga di tempat lainnya.
BACA JUGA: Doa Tahun Baru Hijriyah, Adakah?
Selain panggung hiburan rakyat, yang biasanya mengundang macet, pada tahun baru biasanya langit-langit dihiasi oleh kembang api. Tepat pukul 00:00, langit malam ‘diserang’ dengan ledakan-ledakan dari bumi. Warna langit yang hitam dihiasi cahaya warna-warni dengan motif yang unik dan menarik untuk dipandang mata. Hal ini lumrah dan sering terjadi.
Tahun baru, adalah ajang meniup terompet. Segala macam terompet dijajakan oleh para penjual, mulai dari terompet tiup biasa yang hanya diberi hiasan plastik di ujungnya, terompet berbentuk naga, sampai terompet yang tidak perlu ditiup, alias hanya ditekan saja oleh tangan agar berbunyi. Inilah tempat para penjual terompet mendapatkan keuntungan yang banyak.
Tulisan-tulisan “Happy New Year” marak di mana-mana. Di baligo-baligo, di tempat belanja bahkan di status-status media sosial. Orang-orang nampaknya ingin berlomba-lomba memberi ucapan tahun baru.
Tapi mesti diingat itu adalah kegiatan dan perayaan saat tahun baru Masehi. Bagaimana dengan perayaan tahun baru Hijriah? Apakah ada perayaan? Apakah semeriah seperti tahun baru Masehi?
Sudah dipastikan jawabannya adalah tidak. Tahun baru Masehi dan Hijriah seperti paradoks. Cenderung terbalik, di mana tahun baru Hijriah selalu hening, bahkan kadang-kadang ada yang tidak sadar bahwa hari itu adalah tahun baru Hijriah.
BACA JUGA: Pemkot Sabang Larang Aneka Perayaan Malam Tahun Baru
Perayaan tahun baru Hijriah kadang-kadang dilakukan oleh masyarakat. Seperti pawai obor, pengajian, dan bersama-sama melakukan doa akhir dan awal tahun. Namun itu juga dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat. Yang mengingat pentingnya tahun baru Hijriah dalam sejarah Islam. Menerapkan semangat hijrah untuk lebih baik.
Siapa yang memeriahkan tahun baru hijriah? Tentu saja jawabannya adalah umat Muslim. Karena pada sejarah Rasulullah yang pertama kali terbentuknya tahun baru Hijriah ini. Memeriahkan tahun baru Hijriah bukan berarti memeriahkan seperti tahun baru Masehi yang penuh foya-foya dan kesenangan tanpa makna. Tapi meriahkan dengan cara-cara yang dapat bermanfaat bagi sesama, sebagai momen untuk berhijrah dan menghijrahkan diri kepada kebaikan. []