PENGHUNI surga tidak akan mendengar perkataan yang sia-sia. Jika perkataan yang sia-sia saja tidak mereka dengar di surga, terlebih lagi perkataan yang mengandung dosa, yang menyakitkan orang lain, dan seterusnya. Perkataan yang mereka dengar di dalam surga hanyalah Salaman (سَلٰمًاۗ). Para ulama berbeda pendapat terkait makna سَلٰمًاۗ.
Allah berfirman dalam Surah Maryam (19) Ayat 62:
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا اِلَّا سَلٰمًاۗ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيْهَا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا
Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali Ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang.
Berikut beberapa pendapat dari ulama.
Pertama, yang dimaksud adalah ucapan salam. Di antara dari pendapat ini adalah:
BACA JUGA: Kaya dan Rupawan, Pemuda Ini Seperti Kalangan Penduduk Surga
Firman Allah dalam Surah Yunus (10) Ayat 10:
دَعْوٰىهُمْ فِيْهَا سُبْحٰنَكَ اللّٰهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلٰمٌۚ وَاٰخِرُ دَعْوٰىهُمْ اَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
doa mereka di dalamnya ialah subhanaka allahumma, dan salam penghormatan mereka ialah salam, dan penutup doa mereka ialah alhamdulillahirabbil ‘alamin.
Firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 23 24:
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ (23) سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)
(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan) salamun ‘alaikum bima shabartum. maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Para penghuni surga mendengar salam dari Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Yasin (36) Ayat 58:
سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ
(Kepada mereka dikatakan) salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Dan, Allah juga berfirman dalam Surah Al-Ahzab (33) Ayat 44:
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang Mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.
Kedua, yang dimaksud adalah semua perkataan yang selamat dari keburukan.
Yakni, tidak ada sesuatu pun yang mereka dengar di surga kecuali apa yang mereka cintai, seperti ucapan salam, obrolan yang menyenangkan, perkataan yang indah dari suami ketika bertemu dengan istri dan sebaliknya, nyanyian-nyanyian bidadari, obrolan di antara teman di surga tanpa adanya sindiran, ejekan, atau perkataan lainnya yang dapat menyakitkan, menyedihkan, atau mengecewakan.
Penduduk surga hanya mendengarkan perkataan yang menyenangkan. Tentunya Ini semua tidak sama dengan keadaan kita di dunia—terlebih di zaman media sosial saat ini—yang di dalamnya kita sering mendengar perkataan yang menyakitkan hati, ejekan, candaan yang menyinggung, perkataan yang menyedihkan, dan lainnya.
Ayat tersebut merupakan isyarat dari Allah agar kaum muslimin bersabar ketika mereka dicerca oleh kaum musyrikin atau kaum kafir karena semua itu hanya akan mereka dengar di dunia yang fana ini.
Percakapan Penduduk Surga
وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ
Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertanya.
قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِيْٓ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ
Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).
BACA JUGA: Makanan dan Minuman Penduduk Surga
فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰىنَا عَذَابَ السَّمُوْمِ
Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ
Sesungguhnya kami dahulu (di dunia) menyembah-Nya . Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.” (Ath Thuur 26-28)
Saat berada di keluarga merasa takut…
Renungkanlah kalimat ini wahai para suami… []
Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى | berbagi ilmu | Pusat Studi Islam