COBALAH kita melempar bola pada dinding. Sekuat apa kita melempar, maka sekuat itu pula bola memantul ke arah kita. Lakukan berulang-ulang. Dan berulang-ulang pula bola itu memantul.
Sadar ataupun tidak kehidupan yang kita jalani sekarang ini seperti kita melempar bola pada dinding. Sebesar apa kebaikan yang kita lakukan, sebesar itu juga kebaikan itu kembali ke kita. Sebesar apa keburukan yang kita buat maka sebesar itu juga keburukan itu kembali pada kita.
Kita bisa berjalan, lari dan melompat itu bukanlah serta merta keahlian yang diperoleh dalam satu hari. Tapi minggu, bulan dan tahun yang kita lewatkan semasa kecilah yang membuat kita dengan mudah sekarang melakukannya.
Orang tua kita mengajarkanya lagi dan lagi. Meski kita terjatuh sekalipun tetap kita diajarkannya untuk berdiri dan berjalan. Tidak perduli sebesar apa luka yang kita peroleh ketika belajar berdiri dan berjalan orang tua kita akan terus mengajarkannya lagi hingga kita bisa seperti saat ini. Berdiri, berjalan dan berlari dengan mudahnya.
Kebaikan yang diajarkan orang tua kita adalah kebaikan yang pernah diajarkan kakek dan nenek kita pada orang tua kita. Selanjutnya seperti itu dan kebaikan itu berulang turun temurun. Seberapa baik kita merawat dan memperlakukan anak kita, maka sebaik itu pula mereka akan memperlakukan kita di hari tua nanti.
Saya sadar betul pencapaian yang saya capai saat ini adalah hasil dari fikiran, keringat dan usaha yang telah saya keluarkan. Seperti halnya sekuat apa saya melempar bola ke dinding sekuat itu pula bola memantul. Sekuat usaha yang telah saya lakukan maka seperti itu pula hasil yang saya dapatkan. Tentunya ini atas kehendak Allah SWT semuanya.
Sadarkah kita jika di sekeliling kita berbuat baik pada kita karena kita berbuat baik pada mereka. Begitupun mereka akan memperlakukan kita dengan tidak baik jika kita memperlakukan mereka dengan tidak baik.
Jangan harap Allah SWT akan banyak memberi kemudahan jika kita sering mempersulit orang. Teruslah berbuat baik niscaya orang jahatpun akan berterimakasih. Teruslah memberi niscaya orang kikir pun akan berterimakasih. []