VIRAL video seorang perempuan yang sholat subuh dalam gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline. Perempuan tersebut diduga berangkat dari Stasiun Bogor menuju Jakarta. Di tengah perjalan, dia tak lupa menunaikan kewajiban kepada Allah SWT.
Fotonya beredar di media sosial. Warganet pun memberikan tanggapan positif terhadap foto yang salah satunya diunggah oleh akun Twitter @diakfar. Unggahan tersebut dapat dilihat disini.
Dalam unggahan Senin (7/7/2020), @diakfar menceritakan kronologi terjadinya momen tersebut.
Perempuan dalam foto itu shalat di dalam gerbong KRL dengan perlengkapan lengkap, yaitu mukena berwarna ungu dan sajadah.
BACA JUGA: Shalat di Teras Rumah Pelanggan, Foto Ojol Malaysia Ini Viral
“Rame bener ini, maaf yah saya cuman nge-share gimana Masya Allah-nya mbak ini, sempetin sholat Subuh di stasiun Bogor di dalam rangkaian. Mbaknya sholat tanpa dengan duduk dikarenakan keretanya masih longgar, dan penumpang lain tidak ada yang terganggu, jadi jangan ribut yah!” tulis akun tersebut.
Kereta diketahui berangkat dari Stasiun Bogor.
“Ada tambahan lagi,ini ka D1/11059 yg berangkat dari Bogor jam 5.32,di KA yg saya naiki itu jam 4.48 pintu kereta sudah ditutup yah, jadi mbaknya enggak bisa keluar, dan sebenernya masih banyak yang kosong, jadi mbaknya sholat di situ dan penumpang lain enggak ada yang terganggu kok,” tambahnya.
Ia melanjutkan, pemandangan seperti ini sebenarnya sudah biasa. Sebagian orang memang ada yang melaksanakan sholat di dalam perjalanan mereka menuju suatu tempat. Shalat dalam perjalanan itu dilakukan karena keterbatasan waktu, sementara ibadah shalat itu wajib dan tidak boleh dilewatkan.
“Sebenernya ini pemandangan biasa kok, di rangkaian kereta di stasiun Bogor, karena di sini penumpang jam 4.30 saja udah dibatasi jadi enggak ada pilihan lain untuk beribadah. Di sisi lain juga mengejar waktu kerja yang perjalanannya memakan waktu lama,” terangnya.
Unggahan perempuan sholat Subuh di dalam rangkaian KRL tersebut pun menuai beragam komentar yang informatif dari warganet. Berikut sebagian dari komentar mereka:
“Hal ini boleh dan fleksibel, jika memang kurang 80 km tidak boleh jamak walaupun ada ulama yang membolehkan hanya karena sekadar masyaqqah atau kesulitan. Jika mampu sholat sebelum berangkat, dan masuk maka sholat lebih dulu, jika tidak sholat di kereta tidak mengapa,” kata akun @KHartama.
“Mengejar waktu ibadah dan berkerja, dari postingan mbaknya jam 4.51, adzan subuh jam 4.45, secara tidak langsung mbak yang sholat prepare dari rmh jam 4 pagi atau sebelumnya. Kalau tujuan Jakarta memakan waktu perjalanan kurang lebih satu setengah jam dan matahari telah terbit. Bisa dimaklumi,” kata @fezadianty.
“For your info, musholanya kecil dan harus kudu ganti-gantian kalau mau sholat, dan ini berangkatnya subuh, hal kayak gini sebenarnya udah lumrah terjadi di kereta-kereta yang jam berangkatnya mepet sama adzan. Orang sholat kok dinyinyirin,” tulis @mhlskhar.
BACA JUGA: Melalaikan Shalat karena Perjalanan?
“Kita ga tau gimana posisi sebenernya. Kalo diliat jam postingnya, mungkin si Ibu ga sempet solat subuh karena harus ngejer kereta ini dan ia ganti dengan solat di dalam kereta. Mungkin karena kereta kosong, ia hamparkan sejadah dan solat sebagaimana mestinya karena ga ganggu,” kata @nihaqus.
Ada juga warganet yang menerangkan dari sudut pandang fikih.
“Dalam fiqh, rukhsoh ada macam-macamnya (1) Wajib, seperti makan bangkai, babi, minum khamar. Wajib ambil rukhsoh itu ketika terdesak, ga ada makanan apa-apa. Tetapi (yuqoddar bi qadriha) secukupnya, ga berlebih-lebihan. Yang penting menghilangkan lapar. Ini berkaitan dengan maslahah (hifdz nafs). (2) Sunnah, rukhsoh (kemudahan) yang jika dilakukan bernilai sunnah, seperti qoshor solat, tidak puasa ketika musafir atau sakit. (3) Mubah, rukhsoh itu bisa digunakan, bisa ditinggalkan, tergantung tingkat kedaruratan yang di alami. Contoh solat duduk di kendaraan,” demikian penjelasan @PertrikZein. []