ADA keistimewaan nama Nabi Muhammad ﷺ.
Allah berfirman dalam Surah Asy-Syarh (94) ayat 4:
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ
Dan kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
Keistimewaan Nama Nabi Muhammad: Penjelasan Ayat
Para ulama mengatakan bahwa ayat ini menginformasikan keistimewaan Nabi Muhammad ﷺ yang tidak dimiliki nabi-nabi sebelumnya.
BACA JUGA: 11 Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ
Oleh karena itulah, kita senantiasa mendengar pujian untuk Nabi. Nama Nabi ﷺ selalu disebut dalam setiap khutbah, ceramah, dan pembahasan hadis. Setiap orang yang melaksanakan shalat, nama Nabi selalu disebut dalam bacaan tasyahud.
Keistimewaan Nama Nabi Muhammad: Selalu Digandengkan dengan Nama Allah
Nama Nabi ﷺ selalu digandengkan dengan nama Allah ketika seseorang mau masuk Islam, dalam tasyahud, dalam adzan dan iqamah. Adzan dan iqamah tidak pernah berhenti berkumandang di muka bumi karena adzan terus berjalan setiap waktu.
Inilah keistimewaan yang tidak dimiliki para raja atau orang-orang besar di dunia. Nama Nabi ﷺ selalu ada dan tertulis dalam hati setiap kaum Muslimin. Mereka mencintai dan mengagungkan Nabi ﷺ lebih dari siapa pun.
Keistimewaan Nama Nabi Muhammad: Keutamaan Beliau
Para ulama menyebutkan ayat ini memang berbicara tentang Nabi ﷺ tetapi siapa pun yang menghayati maknanya akan mendapatkan sebagian keutamaan seperti Nabi ﷺ.
BACA JUGA: Nasab Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
Ibnu Taimiyah berkata: “Dan orang-orang yang menyiarkan apa yang dibawa oleh Nabi ﷺ, bagi mereka bagian juga dari firman Allah ‘Dan kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu’ karena kebahagiaan di dunia dan akhirat Allah anugerahkan kepada Nabi-Nya, kaum Mukminin yang meneladani beliau juga mendapat bagian sesuai dengan kadar imannya.”
Nama mereka akan diabadikan oleh Allah. Para ulama yang penuh hikmah dalam berdakwah dan penuh kelembutan, kesabaran, dan keikhlasan dalam mendidik umat, namanya diabadikan oleh Allah lewat karya-karyanya. Kajian maupun tulisan nama mereka juga sering disebut dalam kajian maupun tulisan.[]
Sumber: Tafsir Juz Amma, karya Ust. Firanda Andirja | Pusat Studi Islam