PALESTINA—Hamas dilaporkan telah menandai peringatan Intifadah ke-31 dengan janji untuk melanjutkan “perjuangan bersenjata.” Pada peringatan Intifadah kali ini, Hamas juga menegur para pemimpin Arab karena berusaha menormalkan hubungan dengan Israel.
“Perjuangan bersenjata adalah pilihan strategis untuk melindungi Palestina dan memulihkan hak-hak nasional Palestina,” kata pejabat Hamas, Sabtu (8/12/2018).
BACA JUGA: Muncunya Intifadah di Hari Akhir
Intifadah pertama meletus pada 1987 setelah empat pemuda Palestina gugur oleh tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan di Gaza, serta penembakan terhadap remaja berusia 17 tahun selama protes tanpa senjata.
Intifadah adalah kata bahasa Arab yang secara harfiah berarti “bergetar.” Kampanye ini telah digunakan untuk merujuk pada cara-cara perlawanan yang sah melawan penindasan di Timur Tengah selama beberapa dekade.
Dalam konflik Arab-Israel, Intifadah berarti upaya Palestina bersama untuk melepaskan penjajahan Israel dan memperoleh kemerdekaan.
Dalam pernyataannya pada Sabtu, Hamas mengatakan “perlawanan adalah hak sah yang dijamin oleh hukum dan konvensi internasional.”
BACA JUGA: Sikapi Trump, Hamas Serukan Intifadah
Pada peringatannya yang ke 31 setelah letusan pemberontakan, yang juga dikenal sebagai Intifadah batu, Palestina masih membutuhkan persatuan, kemitraan, dan rekonstruksi proyek nasional mereka.
Intifadah kedua dimulai pada tahun 2000 dan dikenal sebagai Intifadah al-Aqsa. Itu dipicu oleh kunjungan perdana menteri Israel Ariel Sharon ke kompleks Masjid al-Aqsha. []
SUMBER: PRESSTV