PALESTINA—Kampanye Populer ‘Selamatkan Gaza’ telah mendesak PM Palestina Rami al-Hamdallah untuk segera mundur dari jabatannya. Warga Gaza menginginkan Hamdallah mundur setelah ia mengeluarkan kebijakan untuk memangkas gaji pegawai pemerintah Jalur Gaza sebanyak 30 persen. Langkah ini digambarkan sebagai keputusan ilegal dan tidak adil.
“Keputusan gaji pegawai pemerintah dipotong adalah deklarasi perang terhadap para pegawai di Gaza,” ungkap juru bicara kampanye Abdul Karim Ashour pada konferensi pers yang diadakan di luar markas kabinet di Kota Gaza, PIC melaporkan pada Jumat (7/4/2017).
“Keputusan tersebut diambil tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hamdallah seolah mengirim pesan penindasan dan penghinaan kepada warga di Gaza pada umumnya dan pegawai pemerintah pada khususnya,” ungkap Abdul Karim Ashour.
Menanggapi hal ini, Hamas juga memperingatkan Rami al-Hamdallah bahwa ia menggunakan informasi yang ‘menyesatkan’ berkaitan dengan beban keuangan pemerintahnya di Gaza.
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan bahwa pemerintah Hamdallah di Ramallah menerima sekitar 100 juta dollar setiap bulannya. Uang ini diperoleh dari pendapatan pajak barang yang masuk Jalur Gaza. Dengan pendapatan sebesar itu, Hamas mengatakan pemotongan gaji pegawai sebenarnya tak perlu dilakukan. []