MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengimbau betapa pentingnya meningkatkan literasi ketika berinvestasi.
Hal ini sangat diperlukan agar masyarakat atau para investor pemula dapat meminimalisir potensi kerugian atau bahkan penipuan yang berkedok investasi.
Sri Mulyani juga menyampaikan dalam acara gelaran Liket it, ketika hendak berinvestasi, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu fundamental dari instrumen yang diminati saat berinvestasi.
BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Belanja Kantor Prabowo Tembus Rp 21,5 Triliun, Ini Rinciannya
Masyarakat diminta berhati-hati untuk tidak terlena terhadap janji keuntungan yang ditawarkan oleh investasi.
“Karena orang yang mau mengambil uang Anda, mereka pasti cerita yang bagus-bagus, and that’s why you need to be literate,” tutur Sri Mulyani, dikutip Kompas.com, Senin (14/8/2023).
“Dia mau cerita apa saja karena yang diincar uang Anda untuk investasi atau untuk ditipu,” lanjut Sri Mulyani.
Bendahara negara menilai, masyarakat harus lebih waspada atas penawaran-penawaran yang tidak masuk akal.
Tingkat keuntungan tinggi dengan risiko rendah adalah salah satu contoh penawaran yang patut dicurigai. Pasalnya, hal itu menjadi salah satu ciri dari investasi ilegal.
“Kelihatannya bagus, muka kaya malaikat, janjinya bagus semua, itu justru harus dicurigai,” paparnya.
Maka dari itu, masyarakat diminta untuk memahami fundamental dari instrumen investasi.
BACA JUGA: Bantahan Keras Menkeu Sri Mulyani soal Disebut Ngutang Melulu
Pemahaman ini juga diperlukan ketika masyarakat ingin berinvestasi dalam instrumen investasi legal yang selama ini telah dipercaya seperti surat berharga negara (SBN).
Layaknya saham atau obligasi swasta, Sri Mulyani bilang, SBN juga memiliki fundamental yang dapat dipelajari oleh masyarakat.
Fundamental itu ialah kondisi perekonomian RI serta kondisi keuangan negara yang datanya setiap bulan dirilis dalam APBN KiTa. []
REDAKTUR: ADNAN FIKRY AUNNURAZAQ | SUMBER: KOMPAS