Oleh: Syafruddin Nur
MEMBACA adalah kegiatan memahami deretan huruf. Kegiatan ini kalau dikembangkan dan dijadikan suatu budaya, akan dapat merubah kehidupan baik kehidupan pribadi maupun kehidupan bangsa, kehidupan dunia maupun akhirat.
Tidak mengherankan jika negara-negara maju seperti Jepang, Inggris dan Amerika membudayakan membaca di tengah-tengah masyarakatnya.
Jauh sebelum negara maju itu membudayakan membaca, 15 abad yang lalu Alquran sebagai pegangan utama umat Islam telah mewajibkan membaca. Perintah itu dicantumkan di dalam ayat pertama surat Al-Alaq dengan kata “iqra”, artinya bacalah.
BACA JUGA: Spirit Iqra Bismirabbik
Pemahaman tentang perintah Iqra’ dan merealisasikannya dalam kehidupan telah membuat kehidupan manusia menjadi dinamis. Manusia yang tidak tahu dengan tulis baca merubah kehidupannya menjadi aktif dan bergerak.
Manusia yang pada mulanya ummi dengan memahami perintah iqra’ tampil menjadi pemimpin dunia. Bahkan beliau tidak hanya mensejahterakan manusia di dunia saja.
Dari mengamalkan perintah iqra’, beliau mengantarkan manusia lainnya bahagia dunia dan akhirat. Itulah dia Rasulullah, Muhammad SAW. Kepadanya perintah Iqra’ itu mulai diturunkan pertama kali.
Mengapa memahami dan mengamalkan perintah iqra’ itu bisa merubah kehidupan manusia? Karena dengan membaca kita disuguhi kata-kata yang berkualitas oleh pengarang.
Kata-kata yang berkualitas itu akan masuk ke dalam diri kita. Ibarat makanan, kalau kita memasukkan ke dalam diri kita makanan yang bergizi, makanan yang bervitamin, tubuh kita akan menjadi sehat.
Kata-kata yang berkualitas dari bacaan yang kita baca, akan menyebabkan pemikiran kita akan menjadi sehat. Hati yang sehat akan melahirkan tindakan yang baik dan benar.
Kata-kata yang berkualitas itu ibarat kendraan yang mengantarkan kehidupan kita kepada tujuan yang hakiki. Tujuan hidup manusia yang hakiki itu adalah sejahtera lahir batin dunia dan akhirat.
Kalau kita membaca buku-buku yang bernilai hikmah, akan kita rasakan gelora untuk mendapatkan nilai-nilai baik. Nilai-nilai yang ditanamkan dalm buku yang mengandung hikmah mengajak kita untuk mencintai perbuatan baik.
Hati menjadi gembira dengan mebaca buku-buku yang mengandung hikmah. Mebaca buku-buku aqidah akan membuat keyakinan kepada Allah menjadi kuat. Membaca buku-buku Sirah Nabawiyah akan memperkokoh langkah kita mengikuti jalan yang beliau bentangkan.
Alquran adalah kitab yang paling tinggi dan mulia. Dia perkataan Allah yang disampaikan melalui Rasulullah, Muhammad SAW.
BACA JUGA: Baca 2 Ayat dari Surat Quran Ini untuk Hindari Sihir
Kandungan kata-katanya mempunyai nilai gizi yang tinggi. Membaca Alquran berpahala. Mengamalkan kandungan isinya akan membawa manusia kepada ketentraman hidup lahir batin, dunia dan akhirat.
Orang yang tidak mau memahami isinya dan tidak mau bersentuhan dengan Alquran itu, menyebabkan kehidupannya seperti orang yang kehabisan darah. Pelan-pelan dia akan mengalami kematian.
Kematian hati, kematian terhadap pandangan dan tujuan hidup. Jika pandangan dan tujuan hidup tidak jelas, hanya nyawanya mungkin ada tetapi hakikat hidup tidak dirasakannya.
Bangunkanlah hati untuk kembali belajar dengan membaca, terutama membaca, menghayati dan mengamalkan ajaran Alquran. Ketika hati dalam keadaan senang dalam belajar dia akan lebih punya kekuatan untuk membangunkan suara keledai dan bunyi reruntuhan yang mengejutkan. []