DI tanggal yang sama dengan hari ini, yakni 20 September, 833 tahun lalu, panglima muslim pemberani Salahuddin Al Ayyubi mengepung Yerusalem.
Pertempuran terjadi dari tanggal 20 September hingga 2 Oktober 1187 antara Dinasti Abbasiyah dan Kerajaan Yerusalem. Pertempuran ini menyebabkan Yerusalem direbut kembali dari tangan tentara Salib oleh Salahuddin al-Ayyubi, panglima perang Dinasti Seljuk pada masa pemerintahan Sultan Nuruddin Mahmud, khalifah Abbasiyah.
BACA JUGA: Mendengar Tentang Islam dari Salahudin Al-Ayubi, Hati Seorang Nasrani Bergetar Kagum
Kerajaan Yerusalem yang semakin lemah karena permasalahan internal, hampir dikalahkan dalam Pertempuran Hattin pada tanggal 4 Juli 1187. Banyak tokoh-tokoh kerajaan tersebut tertangkap, termasuk Raja Guy, dan selama musim panas Saladin dengan cepat melumpuhkan kerajaan itu.
Pada pertengahan bulan September, Saladin merebut kota Akko, Nablus, Jaffa, Toron, Saidon, Beirut dan Ashkelon. Para pengungsi melarikan diri keTirus, satu-satunya kota yang dapat menahan serangan Saladin.
Pada Ahad, tanggal 20 September 1187, Saladin mencapai Yerusalem dengan banyak pasukan mendirikan kemah dan memulai pengepungan.
Pada tanggal 21 September pasukan Saladin mulai ke utara dan barat laut tembok mulai menyerang Yerusalem. Karena mendapat perlawanan sengit dan matahari yang menyilaukan penyerang serta benteng Kerajaan Yerusalem terbukti terlalu kuat Saladin harus menunda serangan.
BACA JUGA: Begini Kata Orang Barat tentang Saladin
Pada malam 25 sampai 26 September, ia pindah kemahnya di Bukit Zaitun di sisi timur laut kota.
Pada tanggal 29 September,akhirnya pasukan Saladin telah berhasil merobohkan dinding benteng.
Saladin berhasil merebut Yerusalem setelah usia 88 tahun dikuasai Kristen. Pertempuran berakhir dengan menyerahnya Yerusalem pada 2 Oktober 1187. Tanggal tersebut juga bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 583 Hijriah, yaitu tanggal peringatan Isra dan Miraj. []