KOPI, minuman yang kini sedang hits di kalangan milenial, sebenarnya sudah menjalani perjalanan panjang dalam catatan sejarah. Kopi sudah populer sejak dulu. Keberadaannya bahkan menjadi bagian dari kebudayaan dunia.
Popularitas kopi di seluruh dunia tak lepas dari peran muslim dalam memperkenalkan dan menyebarluaskannya ke berbagai belahan bumi. Selain kelompok sufi, para jamaah haji juga berjasa dalam hal ini.
Dalam Umdat Al-Safwa (1587), Abdul Qadir al-Jaziri, menceritakan penyebaran kopi di dunia Islam. Katanya, kopi sampai di Makkah pada abad ke-15.
Kedai-kedai kopi marak bermunculan di kota yang selalu ramai tiap musim haji. Pengunjungnya tidak hanya dari kalangan warga setempat, tetapi para jamaah haji dari berbagai negeri. Mereka mencicipi kopi dan terkesan akan rasa minuman tersebut.
BACA JUGA:Â Fakta Unik Kopi yang Belum banyak Diketahui, Salah Satunya Bisa Punya Beragam Rasa
Abdul Qadir juga menuliskan ihwal persiapan, penggunaan, kebaikan, dan manfaat dari meminum kopi.
Dikatakannya pula, setelah kopi mencapai Makkah dan Madinah, para jamaah haji dan para pedagang menyebarkannya ke wilayah Islam lainnya.
Hanya saja, keberadaan kedai-kedai mulai mengundang kecurigaan rezim penguasa. Ada tuduhan bahwa kedai berperan sebagai titik temu kelompok-kelompok yang ingin menghasut tatanan politik masyarakat. Karenanya, cukup banyak kedai yang dipaksa tutup, termasuk kasus pada 1511.
Benih-benih dari apa yang kini marak disebut sebagai parisian café sudah tampak pada zaman keemasan Islam. Abdul Qadir dalam karyanya tersebut menyuarakan arti penting kedai-kedai kopi sebagai tempat pertemuan publik.
Di dalamnya, orang-orang dapat bertemu, mengobrol, bertukar pikiran, atau bahkan mengadakan diskusi tentang suatu persoalan publik. Tidak mengherankan bila kedai-kedai kopi pada masa itu banyak menjadi magnet bagi kaum Muslim dari kalangan cendekiawan dan penulis.
BACA JUGA:Â Ini 5 Kopi Termahal di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia
Kopi menjadi minuman yang terkenal hampir di seluruh negeri Arab yang dikuasai Dinasti Turki Usmani. Meliputi Mesir, Suriah, dan Irak.
Kopi masuk ke Mesir melalui tangan seorang mahasiswa asal Yaman yang belajar di Universitas al-Azhar pada abad ke-16. Dia membawa bahan minuman itu untuk membantu meningkatkan stamina saat berzikir dan belajar tiap malam.
Di Turki sendiri, kedai kopi pertama bernama Kiva Han yang berdiri di Istanbul pada 1475.
Sejak abad ke-17, popularitas kopi mulai menggurita hingga ke Eropa, melalui Venice, Marseilles, Amsterdam, London, dan Wina. []
SUMBER: IHRAM | REPUBLIKA