KETIKA ada pertanyaan, kemanakah perjalanan yang paling jauh dan begitu memberatkan? Mungkin bagi seseorang yang di berikan materi yang berlimpah, begitu juga dengan tubuh yang sehat dan kuat, pastinya pertanyaan itu bisa terjawab dengan mudah.
“tidak ada yang jauh dan memberatkan selama masih mempunyai uang yang banyak dan tubuh yang sehat, perjalanan apapun bisa di tempuh demgan kecanggihan teknologi masa kini. Seperti ke luar negri, atau ke luar benua sekalipun.”
Kerap kita tak sadar, khususnya bagi kaum laki-laki bahwa perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke mesjid. Meskipun mesjid terlihat di pelupuk mata, dan suara adzan begitu terdengar di telinga tapi kaki pun tak berdaya di langkahkan karena seruan nafsu belaka.
Jangankan sehari lima waktu, bahkan seminggu sekali pun terlupa. Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke mesjid. Karena orang pintarpun sering tidak mampu menemukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga kuliah di Universitas Eropa atau Amerika, dapat melangkahkan kaki Ke Jepang dan Korea, dengan semangat yang membara. Namun ke mesjid tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh walau telah bertitel S3.
Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke mesjid.
Karena para pemuda kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak gunung Bromo dan Merapi pun sering mengeluh ketika diajak ke mesjid.
Alasan mereka pun beragam, ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berucap tidak nyaman dicap alim.
Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke mesjid. Maka berbahagialah dirimu bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke mesjid.
Karena bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke mesjid.
Biar kuberi tahu rahasia kepadamu, sejatinya perjalananmu ke mesjid adalah perjalanan untuk menjumpai Rabbmu.
Dan itulah perjalanan yang diajarkan oleh Nabi, serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabbnya.
Perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke mesjid.
Maka lakukanlah walau engkau harus merangkak dalam gelap shubuh demi mengenal Rabbmu. []
Sumber: Ust. Jafar Salih