INI adalah perkara yang terus bermanfaat lainnya.
3- Ilmu yang bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat yang telah ia ajarkan kepada orang lain, akan terus mengalirkan pahala untuknya walaupun ia telah meninggal, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas. Selain hadits di atas, Rasulullah ﷺ juga menjelaskan dalam sabdanya,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barang siapa mengajak kepada petunjuk (kebaikan), dia akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu)
BACA JUGA: 11 Perkara yang Akan Dipertanyakan Kelak
Beliau ﷺ juga bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barang siapa mengajarkan suatu kebaikan, dia akan mendapatkan (pahala) sebesar pahala orang yang telah melakukannya.” (HR. Muslim, dari Jarir bin Abdillah ra)
Perkara yang Terus Bermanfaat: Doa kaum mukminin
Salah satu yang menunjukkan hal ini adalah ayat Allah SWT,
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ ١٠
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.’” (QS. al-Hasyr: 10)
Di antara dalil dalam permasalahan ini adalah disyariatkannya shalat jenazah dan ziarah kubur. Sebab, shalat jenazah itu disyariatkan agar kaum mukminin mendoakan si mayit. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ
“Jika kalian menyalati mayit, ikhlaskanlah doa untuknya.” (HR. Abu Dawud, dari sahabat Abu Hurairah ra)
Beliau ﷺ juga bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللهِ شَيْئًا إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal kemudian jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak berbuat syirik, kecuali mereka akan diizinkan untuk memberikan syafaat kepadanya.” (HR. Muslim)
Demikian juga dengan ziarah kubur, ia disyariatkan agar kaum mukminin mendoakan si mayit.
BACA JUGA: 15 Perkara di Akhir Zaman, Kiamat Bakal Terjadi?
Perkara yang Terus Bermanfaat: Sedekah jariyah, seperti wakaf dan sejenisnya
Seorang hamba akan terus mendapatkan pahala sedekah jariyah yang pernah ia lakukan ketika di dunia, seperti membangun masjid, pesantren, atau jenis wakaf kebaikan lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُهُ
“Jika seseorang meninggal, seluruh amalannya akan terputus, kecuali tiga: sedekah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra). []
SUMBER: ASYSYARIAH | HABIS