KHALIFAH Umayyah Hisham bin Abdul Malik melakukan haji. Saat dia melakukan tawaf di sekitar Kabah, dia melihat Sālim bin Abdullah bin Umar ibn al-Khattab.
Salim adalah putra dari Abdullah bin Umar bin Khattab, salah satu sahabat yang disebut-sebut paling meneladani Nabi. Dengan kata lain, Salim merupakan cucu Umar bin Khattab, sahabat sekaligus kerabat nabi yangmerupakan Khalifah ketiga diaantara Khulafaur Rasyidin.
Sālim membawa sepatunya yang rusak di tangannya dan dia mengenakan pakaian yang tidak bernilai lebih dari dua Dirham (mata uang pada waktu itu).
Khalifah Hisham mendekatinya dan berkata, “Oh Sālim, apakah kamu membutuhkan sesuatu?”
BACA JUGA: Andai Aku Seperti Salim
Sālim memandangnya terkejut dan marah. Kemudian dia berkata kepadanya, “Apakah kamu tidak malu, sementara kita di rumah Allah, kamu ingin aku meminta kepada selain Allah untuk kebutuhanku?”
Rasa malu pun sekatika muncul di wajah Hisham. Jadi dia meninggalkan Sālim sendirian dan menyelesaikan Tawafnya, tetapi dia terus mengawasinya.
Ketika dia melihat Sālim di luar Masjid Haram, dia menyusulnya dan berkata, “Oh Sālim, kamu telah menolak untuk memberi tahuku apa yang kamu butuhkan di dalam Masjidil Haram, jadi katakan kepadaku sekarang karena kamu berada di luar Masjid.”
Sālim berkata kepadanya, “Haruskah aku mengatakan kebutuhan duniawiku atau kebutuhanku di akhirat?”
Khalifah berkata kepadanya, “Oh Sālim, katakan kepadaku kebutuhan duniawimu, sedangkan untuk kebutuhan di akhirat, pintalah saja kepada Allah untuk itu.”
BACA JUGA: Salim dan Bekas Tuannya Abu Hudzaifah
Sālim berkata, “Wahai Hisham, aku bersumpah demi Allah, aku tidak meminta kebutuhan duniawi apapun dari Dia yang memiliki dunia, jadi bagaimana aku bisa memintanya kepada seseorang yang bahkan tidak memilikinya?”
Mata Khalifah Hisham langsung berlinang dan dia mengatakan pernyataan terkenal ini setelahnya, “Aku akan memberikan seluruh kerajaanku untuk menjadi seperti Sālim.” []
Referensi: Al-Bidaya wa’l-Nihaya/Karya: Ibnu Katsir