QATAR—Pasukan Turki dan Qatar dilaporkan telah menggelar latihan militer gabungan di Doha pada Senin (7/8/2017). Menurut laporan, latihan ini menunjukkan aliansi strategis mereka setelah dua bulan blokade oleh tetangga Arab terhadap Qatar masih belum dicabut.
Manuver bertujuan untuk mempersiapkan angkatan bersenjata Qatar dalam mempertahankan “fasilitas ekonomi, strategis dan infrastruktur penting,” surat kabar milik negara Al-Sharq melaporkan.
Latihan militer gabungan juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kerjasama antara Turki dan Qatar, yang merupakan anggota koalisi anti-IS.
Parlemen Turki pada 7 Juni lalu telah mengizinkan ratusan tentara dikerahkan ke sebuah pangkalan militer di Qatar, sebagai bagian dari sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada 2014, Daily Sabah melaporkan.
Qatar juga merupakan pangkalan militer terbesar Pangkalan Udara AS di wilayah tersebut.
Turki mengatakan akan mengerahkan 3.000 tentara darat di pangkalan militernya sebagai tempat latihan bersama dan untuk mendukung upaya anti-terorisme.
Turki sejak awal krisis telah meminta semua pihak untuk memecahkan masalah tersebut melalui dialog.
Krisis tersebut dimulai pada 5 Juni, ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir dan beberapa negara bagian lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan menuduhnya mendukung kelompok bersenjata. []