AL-FAQIH berkata: Saya mendengar ayahku bercerita dengan sanadnya yang panjang, di mana ia berkata: Bahwasanya Umar bin Al-Khaththab mengutus salah seorang dari sahabat Rasulullah SAW ke Mesir untuk mengambil kiswah (kelambu) Ka’bah dan ia berhenti di daerah Syam, menginap di sebelah biara pendeta yang paling pandai, lalu utusan Umar itu ingin bertemu dengannya dan mendengarkan ilmu daripadanya.
Ketika utusan itu mengetuk pintu, lama tidak dibukakan. Setelah dibukakan pintu dan masuk, utusan itu bertanya kepadanya kenapa ia tidak segera membukakan pintu, maka jawabnya,
“Ketika kami lihat kamu datang ke sini, kami melihat kamu berwibawa seperti raja, kami merasa takut dan oleh karena itulah, kami membiarkan kamu agak lama di depan pintu, karena Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Musa AS,
BACA JUGA: Hukum Berbicara saat Wudhu
‘Wahai Musa, jika kamu merasa takut kepada raja, maka berwudhulah dan perintahkan kepada keluargamu untuk berwudhu karena siapa yang berwudhu, maka ia berada dalam perlindungan-Ku terhadap apa yang ia takutkan.’
Jadi, tadi sewaktu kamu menunggu di depan pintu, saya dan semua anggota keluarga berwudhu dan mengerjakan shalat, sehingga rasa takut hilang, kemudian baru kami membukakan pintu untuk kamu.”
Sungguh luar biasa kekuatan dari wudhu itu. Ternyata rasa takut yang begitu besar, bisa saja sirna dengan mudahnya karena berwudhu. Hal itu terjadi karena orang yang berwudhu meyakini bahwa Allah dan para malaikat-Nya akan senantiasa melindungi dirinya di mana pun dan kapan pun, selagi dirinya dalam keadaan suci.
Karena, telah kami katakan diawal bahwasanya Allah menyukai orang-orang yang bersih, dan akan lebih dekat dengan orang yang suci.
BACA JUGA: Apakah Makan dan Minum Membatalkan Wudhu?
Oleh sebab itu, jika Anda merasa takut, tak perlu bingung dan risau. Segeral pergi mengambil air wudhu, bersihkan diri, sucikan hati, yakini bahwa Allah akan selalu mendampingi.
Dan, akan lebih afdhal lagi jika setelah berwudhu itu kita mengerjakan shalat, sebagaimana yang dilakukan dalam kisah di atas. Maka, rasa takut itu akan hilang dengan sendirinya. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang