SEBENARNYA perihal perkara musik dalam Islam telah disinggung oleh para ulama terdahulu. Bagi orang yang mau mengkaji agama ini dengan benar, niscaya ia akan meyakini tentang keharaman musik. Namun karena banyaknya orang yang lebih mengagungkan hawa nafsunya, maka banyak orang yang melumuri agama Islam dengan kerancuan dan kebatilan, jadilah hukum musik itu tersamarkan oleh banyak orang.
Padahal islam telah melarangnya dan tidak semata-mata mengharamkan. Pasti terdapat maksud dan hikmah dari larangan tersebut. Ternyata musik dan nyanyian banyak sekali bahayanya sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimallah, berikut akan sedikit dipaparkan, di antaranya:
1. Tidak membawa dan mendatangkan manfaat bagi hati, hanya mendatangkan bahaya yang lebih besar bagi jiwa yaitu bagaikan miras bagi jasad, mewariskan pelakunya mabuk kepayang melebihi mabuk akibat pengaruh miras, dia mendapati kenikmatan tanpa bisa membedakan, lebih besar bahayanya dari pada pemabuk.
Imam adh-Dhahak Rahimallah mengatakan: “Nyanyian itu membuat hati sakit dan mendatangkan murka Allah,” (Tablis Iblis hal.306).
2. Melalaikan dari shalat dan dzikir kepada Allah. Hal ini tidak bisa dipungkiri oleh para pencinta nyanyian dan musik. Mereka lebih asyik mendengarkan lagu dari penyanyi kesayangannya daripada membaca atau mendengarkan al-Quran. Yang lebih parah lagi jika sampai melalaikan kewajiban shalat! Allah berfirman:
Berkatalah Rasul: “Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan,” (QS. Al-Furqan [25]: 30).
Imam Ibnu Katsir Rahimallah berkata: “… dan berpaling dari Al-Quran kepada selainnya baik berupa sya’ir, ucapan, nyanyian, perkataan sia-sia, atau jalan yang diambil selain Al-Quran termasuk makna mengacuhkan Al-Quran…,” (Tafsir Ibnu Katsir 3/298).
Imam Ibnul Qayyim Rahimallah berkata: “Nyanyian melalaikan hati, menghalangi orang untuk memahami Al-Quran dan merenunginya serta mengamalkannya. Sungguh Al-Quran dan nyanyian tidak akan bisa berkumpul selama-lamanya di dalam hati seseorang, karena keduanya saling berlawanan,” (Ighatsatul Lahfan 1/369).
3. Mengajak berbuat keji dan zhalim. Nyanyian merupakan sebab terbesar membawa seseorang terjatuh dalam kemaksiatan dan perbuatan kotor. Tidak samar lagi, orang yang mendengarkan musik baik di konser musik, klub malam, atau lainnya, mereka banyak sekali melakukan perbuatan kotor dan kemaksiatan! Hanya pada Allah kita mengadu dan berlindung dari kejahatan nyanyian dan musik.
Yazid bin Walid berkata: “Wahai Bani Umayyah, hati-hatilah kalian dari nyanyian, sesungguhnya nyanyian meningkatkan syahwat, menghancurkan kehormatan, dan dia adalah pengganti khamr. Orang yang mabuk musik akan berbuat sebagaimana para pemabuk miras,” (Talbis Iblis).
4. Lebih cinta kepada penyanyi kesayangan dari pada Allah. Orang yang sudah cinta musik dan nyanyian akan rela mengeluarkan uang dan datang dari tempat yang jauh demi melihat penyanyi kesayangannya. Dia lebih mencintai idolanya ketimbang Allah, panggilan adzan tidak didengar, shalat dilalaikan, dan seabrek kemungkaran yang tidak samar bagi orang yang beriman. Allahua’lam.[]
Sumber: Al Furqon/Abu Nu’aim Abdul Aziz al-Atsari/Lajnah Dakwah Ma’had al-Furqon/Jawa Timur 2006