QUEENSLAND—Phillip Thompson, seorang kandidat anggota parlemen federal dari Partai Liberal Nasional (LNP) Australia, menyampaikan permintaan maaf atas komentar pedasnya di media sosial yang berisi ancaman terhadap umat Islam.
Mantan tentara dan penerima penghargaan Tokoh Pemuda Australia Tahun 2018 asal Queensland itu sebelumnya mengunggah komentar pedas di akun Facebook miliknya pada 2012 setelah berlangsungnya protes keras di Sydney terkait reaksi atas sebuah film yang menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seorang pedofil.
BACA JUGA: Malaysia – Australia Debat Soal Yerusalem
Phillip Thompson ketika itu memposting komentar di Facebook dan mengatakan “Saya paham apa yang dilakukan im (sic) pekan ini saya akan mengajukan izin penggunaan senjata ” dan “beri saya M4 (senjata) dan kirim ke Sydney dan saya akan membereskan masalah itu (sic).”
Thompson berdalih, stres pasca-trauma yang dialaminya setelah berdinas di kemiliteran lah yang memicunya menulis komentar pedas tersebut.
Pada Sabtu (5/1/2019) Thompson mengaku dia sedang berada dalam suasana emosi yang sangat buruk setelah diberhentikan dari militer dan merasa malu dengan komentar di masa lalunya tersebut.
“Pada 2009 saya terluka di Afghanistan dan saya menjalani masa yang sangat gelap untuk mengobati diri saya sendiri melalui gangguan stres pasca-trauma,” katanya, “Saya melihat beberapa ekstremis di TV melakukan unjuk rasa, menyerukan pemenggalan kepala, dan saya membuat komentar yang membuat saya malu dan sangat saya sayangkan,” lanjutnya.
Thompson kemudian meminta maaf atas perkataan buruknya tersebut.
“Saya sangat minta maaf atas kesusahan yang mungkin saya sebabkan dengan komentar saya.”
BACA JUGA: Politikus Australia yang Pernah Menentang Pembangunan Masjid, Kini Jatuh Bangkrut
Thompson dicalonkan menjadi anggota parlemen dari negara bagian Herbet, townsville, Queensland, dengan dukungan partai LNP.
Terkait pencalonannya tersebut, Thompson berharap pemilihnya bisa mengenal sisi baik dan buruk dirinya.
“Orang-orang Townsville layak untuk mengetahui siapa yang mereka pilih, mereka layak untuk mengetahui kisah buruk dan segala hal tentang kandidatnya,” katanya merujuk pada komentar pedasnya beberapa waktu lalu, “Komentar itu tidak mencerminkan siapa saya hari ini.” []
SUMBER: ABC INDONESIA