• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Pernah Mengejek Al-Quran, Apakah Diterima Taubatnya

Oleh Baehaki
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Taubat

Ilustrasi. Foto: Thayyiba

0
BAGIKAN

BANYAK di antara umat Islam yang karena ketidaktahuannya menjadikan Al-Quran sebagai bahan olok-olok dan bahkan mengejeknya. Lantas setelah ia mengetahui hukumnya ia kemudian bertaubat atas segala khilafnya terhadap Al-Quran. Yang menjadi pertanyaan adalah, diterimakan taubat seseorang yang telah menghina Al-Quran?

Para ulama sudah berijma’ bahwa pada dasarnya selama manusia masih hidup di dunia ini, pintu taubat masih terbuka lebar. Apa pun jenis dan bentuk dosanya, bahkan termasuk dosa yang paling besar, yaitu menyekutukan Allah (syirik) sekalipun.

Yang penting taubat itu dilakukan sesuai ketentuannya, di antaranya datang dari lubuk hati yang paling dalam, serius bertaubat, ada rasa sesal selamanya, dan punya tekad kuat untuk tidak akan pernah kembali lagi dalam keadaan yang bagaimana pun.

BACA JUGA: Orang yang Bertaubat Harus Mandi Wajib?

ArtikelTerkait

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Barangkali kita heran, kalau semua dosa ada pintu taubatnya, lalu bagaimana dengan ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang orang-orang yang tidak diterima taubatnya? Bukankah banyak sekali ayat-ayat yang menyebutkan hal itu?

Salah satunya adalah lafadz yang terdapat pada ayat yang antum sebutkan di atas :

Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertobat. (QS. Al-Jatsiyah : 35)

Kalau kita membaca sekilas terjemahan versi Bahasa Indonesia, lafadz ayat Quran yang aslinya ‘wa la hum yusta’tabun’ itu diterjemahkan secara harfiyah menjadi: ‘mereka tidak diberi kesempatan untuk bertaubat’.

Memang wajar saja kalau kita hanya semata mengandalkan terjemahan harfiyah ini lalu menarik kesimpulan bahwa hukuman bagi orang yang menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olok adalah tidak diterimanya taubat. Sehingga muncul kesimpulan yang sederhana, sekali melakukan olo-olok, maka selamanya dosanya tidak akan diampuni.

BACA JUGA: Indonesia Murojaah Inisiasi Aksi Taubat Nasional

Namun apa benar cara menarik kesimpulan macam itu? Benarkah ada dosa yang tidak bisa diampuni di dunia ini? Ibaratnya kita ini menganggap bahwa Allah SWT itu Tuhan yang kaku dan pendendam, sebab sekali saja melakukan kesalahan itu, maka Allah SWT jadi tersinggung dan tidak mau mengampuni.

Untuk itu mari kita buka beberapa kitab tafsir muktamad yang memang selama ini menjadi rujukan resmi para ulama dalam memahami Al-Quran.

Advertisements

1. Tafsir Ibnu Katsir

Terkait dengan makna wa la hum yusta’tabun, di dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan sebagai berikut :

Tidak dituntun dari mereka pertaubatan tetapi mereka diadzab tanpa hisab dan tanpa taubat. Hal itu sebagaimana ada sebagian mukiminin yang masuk surga tanpa adzab dan tanpa hisab.

2. Tafsir At-Thabari

Dalam Tafsir Ath-Thabari disebutkan bahwa maksud dari ayat itu adalah:

Mereka tidak dikembalikan ke dunia untuk bertaubat dan mengembalikan taubat dari apa yang mereka dihukum.

3. Tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Quran

Demikian juga kalau kita buka Tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Quran, maka kita akan temukan penjelasan sebagai berikut:

Mereka tidak dibebankan untuk mendapatkan ridha dari Tuhan mereka, karena akhirat itu bukan alam taklif. Dan mereka tidak dibiarkan untuk kembali ke dunia kemudian bertaubat.

Kesimpulan

Kalau kita perhatikan baik-baik ayat itu berikut tafsir dari para ulama di atas, kesimpulannya adalah bahwa ketika mereka sudah meninggal dunia dan memasuki alam akhirat, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat.

Dan hal ini memang sesuai dengan aqidah ahlusunnah wal jamaah, bahwa taubat sudah tidak lagi berguna ketika seseorang sudah meninggal dunia. Sedangkan ketika masih hidup lalu bertaubat dengan niat yang tulus, tentu masih ada kesempatan bertaubat.

Di dalam sabdanya, Rasulullah SAW menegaskan:

“Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi).[]

SUMBER: RUMAH FIKIH

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rahasia di Balik Hubungan Waktu Shalat dengan Waktu Makan

Next Post

Menjaga Iman dari Hal Terkecil

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

12 Mei 2025
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

12 Mei 2025
Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

12 Mei 2025
Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Oleh Haura Nurbani
12 Mei 2025
0

Kadaluarsa

Akibat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sudah Kadaluarsa

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0

Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

ChatGPT

Apa Itu ChatGPT dan Apa Kegunaannya?

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Dalam ajaran Islam, terdapat banyak peringatan tentang hubungan antara lelaki dan wanita, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Lihat LebihDetails

Hura-hara Hari Kiamat

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat

Di hari kiamat, Seluruh makhluk juga bergegas bersama Anda, badan mereka juga penuh debu tanah karena terlalu lamanya mereka berada...

Lihat LebihDetails

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0
Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Apa hukum suami berbohong pada istri untuk kebaikan?

Lihat LebihDetails

Apa Itu ChatGPT dan Apa Kegunaannya?

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0
ChatGPT

ChatGPT dapat menjawab pertanyaan, menulis teks, berdiskusi, hingga membantu berbagai tugas tulis-menulis secara interaktif.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.