SUDAHKAH engkau mendoakan kaum muslimin di Gaza, Palestina?
Sudahkah mendoakan kehancuran bagi para penjajah Yahudi yang melampaui batas di kesendirianmu, sepertiga malam, antara adzan dan iqomah, dan di akhir hari Jum’at?
Atau engkau termasuk orang-orang yang menampakkan bacaan qunut ketika shalat secara terang-terangan, namun di saat sendiri lisan mereka terputus dari mendo’akan?
BACA JUGA: Mengapa Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina?
Justru, engkau malah menuduh orang yang tidak melakukan qunut bahwa dia bersama Yahudi dan memusuhi kaum muslimin. Padahal dirinyalah yang selalu mendoakan pertolongan bagi kaum muslimin dan kebinasaan bagi orang-orang Yahudi ketika sendiri.
Allah ﷻ berfirman:
“Berdoalah kepada Robb kalian dengan penuh ketundukan dan secara lirih. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Al-Baghawiy رحمه الله تعالـﮯ berkata dalam tafsirnya:
▫️ (Berdoalah kalian dengan penuh ketundukan), yakni dengan merendahkan diri dengan sangat.
▫️(Secara lirih), yakni secara rahasia.
🎙️ Al-Hasan berkata:
Antara berdoa secara lirih dan terang-terangan adalah tujuh puluh kali lipat. Kaum muslimin dahulu (para sahabat) bersungguh-sungguh dalam berdoa, namun tidak terdengar suara mereka. Doa mereka hanyalah bisik-bisik antara mereka dengan Allah.
BACA JUGA: Gaza Palestina, Tempat Dagang Terakhir Ayahnya Rasulullah ﷺ
💎Hal itu dikarenakan Allah سبحانه و تعالـﮯ berfirman, “Berdoalah kalian kepada Robb kalian dengan penuh ketundukan dan secara lirih.”
💎Allah سبحانه و تعالـﮯ menyebutkan tentang seorang hamba yang shalih dan Allah meridhai perbuatannya, “Ketika ia menyeru Robbnya dengan lirih.”
📝 Asy-Syaikh Munir bin Said Muhsin As-Sa’diy Al-Adeniy حفظه الله تعالـﮯ (Ulama Ahlus-Sunnah di Negeri Yaman) []
📝 Sumber: Channel Telegram Resmi Syaikh Munir As-Sa’di حفظه الله تعالـﮯ || versi terjemah @remajamengaji