PERNIKAHAN, sejak kapan sih hal itu mulai terjadi dan diberlakukan? Jawabannya bisa ditilik dari sisi sejarah peradaban manusia. Ini tentu terkait dengan pasangan pertama di dunia, yakni Adam dan Hawa.
Hal ini disebutkan dalam kitab Baa’iuz Zuhur fi Waqai’ud Duhur karya Syeikh Muhammad bin Ahmad al Hanafi.
BACA JUGA: Ilmuwan Swiss Buktikan Adam dan Hawa sebagai Orangtua Pertama di Dunia
Ketika Adam tidur diperaduannya di surga, Allah mengeluarkan Hawa dari tulang rusuknya yang sebelah kiri. Maka, terciptalah Hawa sebagaimana bentuk (wujud) Adam.
Allah mempercantik parasnya dengan memberinya seribu kecantikan bidadari. Maka, jadilah Hawa wanita tercantik diantara anak cucunya hingga kiamat nanti.
Dia punya 700 kuncir rambut. Tinggi tubuhnya seperti Adam. Allah memberinya pakaian dan perhiasan surga sehingga dia tampak bersinar terang cemerlang melebihi matahari.
Saat Adam terbangun, dia mendapati Hawa berada di sebelahnya. Allah memberi syahwat (rasa cinta dan hasrat) kepada Adam sehingga dia jatuh cinta kepada Hawa.
“Jangan kau dekati dia sebelum kau tunaikan maharnya (menikah).”
Adam bertanya, ” Maka apakah maharnya?”
Allah berfirman:
“Akumelarangmu mendekati pohon, maka janganlah sekali-kali memakan (buahnya). Ini adalah maharnya.”
Sedangkan meurut riwayat lain, Allah berfirman:
“Berikanlah mahar-nya!”
Adam bertanya, “Apakah maharnya itu?”
Allah menjawab, “Maharnya adalah membaca shalawat atas Nabi dan kekasih-Ku Muhammad saw.”
Adam bertanya kembali, “Ada apa dengan Muhammad?”
Allah menjawab,”Ia adalah keturunanmu. Dan dialah penutup para nabi. Seandainya tidak ada dia, Aku tidak akan menciptakan satu makhluk pun.”
Kemudian Allah mengusap punggung Adam dan mengeluarkan keturunan-keturunan darinya bagaikan biji-biji sawi yang berwarna antara putih dan hitambaik laki-laki maupun perempuan. LaluAllah melimpahkan ‘Nur-Nya’ kepada mereka. Siapa yang terkena Nur tersebut akan beriman, dan yang tidak akan jadi durhaka kepada tuhan.
BACA JUGA: Jabal Rahmah, Bukit Cinta Adam dan Hawa
DI antara keturunannya itu ada yang mempunyai cahaya terang. Maka,Adam bertanya, “Wahai tuhanku! siapakah mereka ini?”
Allah menjawab, “Mereka adalah Nabi yang menjadi keturunanmu kelak.”
Adam dinikahkan dengan Hawa oleh Allah pada hari Jumat. Keturunannya banyak dengan bermacam warna kulit, bahasa, karakter, dan tabiat. Mereka kemudian menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa. Dan, bagi mereka diutus seorang Nabi dan Rasul. []
Sumber: Menikah Untuk Bahagia (Edisi Terbaru)/ Karya: Agus Arifin/Penerbit: Elex Media Komputindo/ Tahun: 2016