INGGRIS–Lebih dari 40 rabbi Inggris dilaporkan telah memperingatkan bahwa sejarah akan menghakimi orang-orang Yahudi jika Israel menerapkan langkah aneksasi ilegal, Kamis (9/7/2020).
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada kedutaan besar Israel di London, para rabi menyatakan penentangan mereka terhadap langkah ilegal Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat. Mereka juga menggambarkan bahwa pencaplokan adalah sebuah “penyalahgunaan kekuasaan” yang akan membentuk “parodi ajaran Yahudi.”
BACA JUGA: Ketika Seorang Yahudi Merindukan Rasulullah
“Jika Israel adalah negara Yahudi, maka (aneksasi) akan membuat kami menjadi munafik. Jika Yudaisme mengajarkan kita untuk tidak menindas, tidak merebut hak orang lain, dan tidak berdiam diri dengan darah tetangga kita, di mana kita berdiri?” Bunyi surat tersebut.
“Integritas moral Yahudi dipertaruhkan. Sejarah akan menghakimi dan bertanya kepada kami: apakah kalian setia pada ajaran kenabian tentang keadilan, belas kasih, dan kedamaian? Atau apakah kami justru menciptakan ejekan terhadap tradisi Yahudi itu sendiri, dengan berdiri di sisi yang salah dari ajaran Yahudi dan sejarahnya?” tambah surat itu.
Surat itu ditandatangani oleh mantan rabi senior Liberal Danny Rich, rabi senior Reformasi Laura Janner-Klausner, Rabi Jeffrey Newman dari Sinagog Reformasi Finchley, Rabi Paul Freedman, Rabi Senior Radlett Reform, dan Rabi Profesor Marc Saperstein, mantan kepala sekolah Perguruan tinggi Leo Baeck.
BACA JUGA: Kisah Yahudi Melanggar Aturan Hari Sabtu
Dalam pernyataan bersama, Rabbis Sylvia Rothschild dan Alexandra Wright dari British Friends of Rabbis for Human Rights, yang mengoordinasikan surat itu, mengatakan bahwa “sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kebenaran Yahudi, kami tidak dapat tinggal diam mengenai masalah aneksasi sepihak.”
Sementara itu, duta besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot memuji para rabi karena “berbicara kebenaran” dalam surat mereka.
“Aneksasi ilegal oleh Israel tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap hak-hak Palestina dan hukum internasional, tetapi juga nilai-nilai Yahudi. Ini harus dihentikan. Pendudukan dan penolakan hak-hak sah rakyat Palestina harus berakhir,” tulis Zamlot di Tweeter. []
SUMBER: WAFA