BULAN Ramadhan yang penuh berkah kian mendekat. Umat Islam akan segera menjalani puasa waib sebulan penuh pada bulan mulia tersebut. Muslim juga akan menjalani rutinitas baru pada bulan puasa itu.
Nah, sebelum Ramadhan tiba ada baiknya mempersiapkan diri dengan mengatur jadwal aktivitas untuk sebulan penuh nanti. Selain rutinitas harian, tentu ada yang harus diupayakan lebih dari sebelumnya, yakni ibadah agar pahala bisa diraih sebanyak-banyaknya.
BACA JUGA: Sudah Bulan Rajab, Ayo Mulai Persiapan Ramadhan
Berikut ini contoh jadwal kegiatan muslim pada bulan Ramadhan, sebagaimana dikutip dari Islamqa.
Aktivitas dini hari
Seorang muslim memulai harinnya dengan sahur sebelum fajar. Lebih utama mengakhirkan sahur hingga penghujung malam yang paling akhir, jika memungkinkan. Setelah itu lakukan persiapan untuk menunaikan shalat Fajar sebelum azan. Lakukan wudhu di rumah, lalu keluar menuju masjid sebelum azan. Ketika masuk masjid, tunaikan shalat dua rakaat (tahiyyatul masjid) kemudian duduk dan menyibukkan diri dengan berdoa atau membaca Al-Qur’an atau dzikir hingga muazin (melantunkan) azan. Ikuti ucapan muazin, lalu membaca doa setelah selesai azan sebagaimana yang diajarkan nabi sallallahu ’alaihi wa sallam. Setelah itu shalat dua rakaat (sunah rawatib Fajar). Kemudian menyibukkan (diri) dengan zikir, doa dan membaca Al-Qu’ran hingga shalat (Fajar) ditunaikan, seseorang dianggap dalam kondisi shalat selama dia menunggu shalat.
Setelah menunaikan shalat berjama’ah, membaca zikir yang disyariatkan sehabis salam. Setelah itu, jika dia ingin duduk di masjid sampai matahari terbit sambil menyibukkan diri dengan zikir, membaca Al-Qur’an, maka itu lebih utama, dan itulah yang dilakukan Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setelah shalat Fajar.
Aktivitas pagi hari
Setelah matahari terbit dan mulai beranjak naik sekitar seperempat jam, jika berkenan, tunaikan lah shalat Dhuha (paling sedikit dua rakaat), maka hal itu bagus. Kalau mau mengakhirkan (shalatnya) hingga ke waktu yang baik, yaitu ketika sudah panas dan matahari telah tinggi, maka itu lebih baik lagi.
Kemudian kalau dia ingin tidur untuk persiapan pergi kerja, hendaklah niatkan bahwa tidurnya untuk menguatkannya beribadah dan mencari rezeki, agar mendapatkan pahala, insyaallah. Hendaklah menerapkan adab tidur yang islami, baik perbuatan maupun perkataan. Kemudian berangkat kerja.
Aktivitas siang hari
Ketika datang waktu shalat Zuhur, pergi ke masjid lebih awal, baik sebelum atau langsung sesudah azan, dan dalam keadaan telah siap untuk shalat. Tunaikan shalat empat rakaat dengan dua salam (sunnah rawatib qabliyah Zuhur). Kemudian menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur’an hingga shalat ditunaikan, lalu shalat dengan berjama’ah. Setelah itu, shalat dua rakaat (sunah rawatib ba’da Zuhur).
Setelah shalat, kembali ke (tempat kerja) untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai sampai waktu kerja selesai. kalau setelah bekerja masih ada waktu panjang (sebelum) shalat Ashar dan memungkinkan untuk beristirahat, maka lalukanlah istirahat sedikit. Tapi kalau sekiranya waktunya tidak cukup, khawatir kalau tidur shalat Ashar akan terlewat, maka carilah kesibukan yang tepat hingga datang waktu shalat, seperti pergi ke pasar untuk membeli keperluan orang di rumah atau semacamnya. Atau langsung pergi ke masjid ketika selesai bekerja lalu diam di masjid sampai shalat Ashar.
Aktivitas sore hari
Kemudian setelah Ashar, perhatikan kondisi dirinya. Kalau memungkinkan duduk di masjid dan menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an, maka ini adalah ghanimah (kesempatan beramal shaleh) yang sangat besar. Tapi, Kalau sekiranya merasa letih, hendaknya saat itu beristirahat untuk persiapan shalat Tarawih waktu malam.
Sebelum azan Magrib, siap-siaplah berbuka. Hendaklah saat itu, menyibukkan diri dengan sesuatu yang berguna baik membaca AL-Qur’an, berdoa atau memperbincangkan sesuatu yang bermanfaat dengan istri dan anak-anak. Di antara (perbuatan) yang terbaik dalam mencari kesibukan pada waktu ini adalah turut andil dalam memberikan buka pada orang-orang yang berpuasa. Baik dengan menghadirkan makanan atau ikut serta membagikan (makanan) kepada mereka serta mengaturnya. Nikmatnya aktifitas tersebut sangat besar, tidak dapat dirasakan kecuali orang yang telah mencobanya.
Aktivitas malam hari
Setelah berbuka, pergi ke masjid untuk shalat berjama’ah. Setelah selesai (shalat Magrib), tunaikan shalat dua rakaat (sunnah rawatib Magrib). Kemudian kembali ke rumah dan makan secukupnya –tanpa berlebihan-. Setelah itu carilah cara yang bermanfaat untuk mengisi waktu yang tepat untuk diri dan keluarganya, seperti membaca buku-buku cerita atau buku-buku tentang hukum praktis, perlombaan, pembicaan yang mubah, atau pemikiran lain yang bermanfaat dan menarik hati dan dapat mengalihkan perhatian dari keinginan melakukan perbuatan haram yang sering ditayangkan televisi. Saat itu memang waktu utama penayangan, sehingga anda akan dapatkan penayangan acara-acara menarik dan menggiurkan yang pada umumnya mengandung kemunkaran dari sisi aqidah dan akhlak. Maka berusahalah (dengan keras) menghindari diri anda dari hal tersebut. Takutlah kepada Allah terhadap keluarga anda akan dipertanyakan di hari kiamat. Maka persiapkan jawaban dari pertanyaan (tersebut).
Kemudian bersiap-siap menunaikan shalat Isya dan berangkat ke masjid, sibukkan (diri anda) dengan bacaan Al-Qur’an atau mendengarkan pelajaran yang ada di masjid. Kemudian laksanakan shalat Isya dan shalat dua rakaat (sunnah rawatib Isya). Kemudian lakukan shalat Taraweh di belakang imam dengan khusyu dan penuh perenungan. Jangan selesai sebelum imam selesai, (karena) Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
(إنه من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب له قيام ليلة) واه أبو داود (1370) وغيره ، وصححه الألباني في “صلاة التراويح (ص 15)
“Sesungguhnya orang yang melakukan shalat bersama imam hingga selesai, maka akan dicatat baginya sebagai shalat malam.” (HR. Abu Dawud, no. 1370 dan lainnya. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab ‘Shalatut-Tarowih’, hal. 15)
Setelah shalat taraweh, buatlah program yang sesuai dengan kondisi pribadi anda.
BACA JUGA: Ini Ilmu Persiapan Ramadhan
Dalam membuat jadwal aktivitas harian selama bulan Ramadhan, ada baiknya anda memperhatikan beberapa perkara sebagai berikut:
1. Jauhkan dari perkara-perkara yang haram atau yang menjadi pengantarnya.
2. Lindungi anggota keluarga agar jangan terjerumus perkara yang haram atau sebab-sebabnya dengan metode yang bijaksana. Seperti menyiapkan program khusus baginya atau keluar bersama ke tempat rekreasi yang mubah atau menjauhkan dari teman yang buruk serta mencarikan teman yang baik.
3. Menyibukkan (diri) dengan yang lebih utama dibandingkan yang kurang utama.
4. Biasakan tidur lebih cepat disertai adab Islam dalam tidur, baik perbuatan maupun perkataan. Kalau anda sebelum tidur membaca sedikit (ayat) dari Al-Qur’an atau buku-buku yang bermanfaat, hal itu bagus. Apalagi kalau anda belum menyelesaikan wirid harian dari Al-Qur’an. Maka jangan tidur sebelum menyelesaikannya.
5. Kemudian bangun sebelum sahur sekiranya cukup waktu untuk menyibukkan (diri) dengan berdoa. Karena waktu ini –yaitu sepertiga malam terakhir- adalah waktu turunnya Allah (dari langit). Dan Allah memuji orang-orang yang memohon ampun saat itu. Dia pun berjanji mengabulkan orang yang berdoa, dan menerima taubatnya orang-orang yang bertaubat. Maka jangan anda sia-siakan kesempatan yang agung ini.
Adapun kegiatan di hari-hari khusus selama bulan Ramadhan, akan dibahas di artikel berikutnya. []
SUMBER: ISLAMQA