PERSIAPAN yang memadai dan efektif akan banyak berpengaruh dalam pencapaian bahagia dan berkah serta keberlangsungan pernikahan hingga pasangan suam-istri bersama sampai surga. Insya Allah.
Persiapan pertama dan paling utama bagi siapa pun yang akan menikah ialah soalan niat. Adanya di dalam hati. Berkait erat dengan motif, dan tujuan. Dalam bahasa umum, niat ini sering disamakan dengan komitmen.
BACA JUGA: Di Balik Kata ‘Ciee..’ pada 2 Orang Lain Jenis Belum Nikah
Dalam kehidupan kita sebagai Muslim, niat menikah harus ditujukan untuk Allah Ta’ala dan Rasulullah yang mulia. Menikah merupakan perintah Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an. Menikah adalah sunnah Nabi Muhammad yang mulia.
Bahkan ditegaskan oleh Nabi, siapa yang menolak sunnahku (termasuk menikah), ia bukan termasuk umatku. Jika bukan umatnya, kepada siapa lagi akan meminta syafa’at di Hari Akhirat kelak.
Menulis atau menyatakan ‘menikah karena Allah dan Rasul-Nya’ memang amat mudah. Tapi tidak demikian dengan menjalaninya. Ada serangkaian latihan dan bukti yang harus dihadirkan jika seseorang menyatakan demikian.
BACA JUGA: Nganggur Setelah Nikah, Gimana Ini?
Jika Anda menikah karena Allah Ta’ala, maka semuanya akan mudah. Karena tiada satu pun aturan-Nya yang menzhalimi manusia. Semua aturan yang disyari’atkan-Nya, pasti akan melahirkan kebaikan yang berlipat-lipat, melebihi dari yang kita harapkan.
Jika Anda menikah karena Allah, maka alasan-alasan duniawi tak lagi menjadi prioritas. Sebab menikah bukan soal harta, rupa, dan sejenisnya. Tetapi tentang ibadah yang muaranya adalah kedekatan seorang hamba kepada Allah Ta’ala hingga bermuara kepada surga dan pertemuan dengan-Nya.
Jika menikah karena Allah, tiada yang bisa mempersulit. Karena semua aturan-Nya mudah. Karena Dia Maha Memudahkan.
Jika menikah karena Allah, kemudian banyak halang-rintang yang menghiasi di sepanjang perjalanan pernikahan-sebelum atau setelah akad nikah-maka hal itu hanya akan menjadikan Anda semakin merasa butuh dan tak berdaya, kecuali karena kakuatan dari-Nya Yang Mahakuat.
BACA JUGA: Di Balik Kisah Pernikahan
Dan menikah karena Allah Ta’ala ini memang tidak mudah, apalagi jika seseorang belum terbiasa berbuat taat kepada-Nya dan utusan-Nya.
Biaskanlah taat. Kondisikan pikiran dan hati untuk menerima aturan-Nya dan sunnah Nabi-Nya dengan suka hati. Insya Allah, menikah karena-Nya menjadi mudah untuk dijalani. []
SUMBER: KELUARGA CINTA