Oleh: Nurul Rachmadhani
Revowriter
KEMATIAN adalah hal yang dekat dengan manusia. Semua makhluk-Nya yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Tidak akan bisa sembunyi, berlari. Dimanapun, kapanpun bila saatnya tiba maka hari itu tak bisa dihindari.
Dalam firman-Nya:
“Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh.” (An-Nisa, 78).
BACA JUGA: Gagal Naik Lion Air
Allah yang menciptakan kita sebagai manusia di muka bumi untuk beribadah kepada-Nya. Melakukan perbuatan sesuai perintah-Nya. Memperbanyak amal sholih untuk bekal di akhirat nanti. Namun, tak sedikit manusia yang lalai dengan perintah sang pencipta. Mereka adalah manusia yang terbuai dengan dunia yang fana. Mereka adalah orang-orang yang terbius bisikan syaitan agar lupa dengan yang menciptakan. Maka tujuan hidupnya hanya dijadikan untuk mengumpulkan dosa yang tak terasa.
Sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, kita diberikan akal. Agar bisa berpikir untuk apa tujuan kita hidup. Memilih dan memilah semua perbuatan yang akan dilakukan. Karena apa yang kita pilih itu akan dimintai pertanggung jawaban.
Dalam firman-Nya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (Az-Zalzalah, 7-8).
BACA JUGA: Divonis Hukuman Mati, Tuti Tursilawati Sempat Hafal 12 Juz Alquran di Masa Tahanan
Maka sudah seharusnya kita menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Berbuat baik dan memperbanyak amalan sholih walaupun seberat biji sawi itu akan ada balasannya. Begitupun sebaliknya perbuatan yang tidak sesuai aturan Allah walaupun sedikit tetap ada balasannya.
Mengingat dunia ini hanya tempat sementara. Tempat singgah. Ibarat naik bis ke luar kota, dunia hanya sebagai rest area yang pada akhirnya akan membawa kita ke terminal tujuan. Terminal tujuan sesungguhnya adalah akhirat, maka selama perjalanan itulah kita harus memiliki banyak bekal. Banyak amalan. Amalan sholih, agar tidak tersesat mencari jalan di akhirat.
Perbanyak amal sholih, hingga akhirnya kita siap akan datangnya ajal. Karena ajal tidak mengenal kata nanti, semua sudah tertulis tinggal menunggu kapan hari itu akan tiba. Wallahu’alam bishowab. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.