• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Tsaqofah Ramadhan

Persiapkan Ini untuk dapat 6 Kebahagiaan dalam Puasa Ramadhan

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Tsaqofah Ramadhan, Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
sunah harian senyum

Ilustrasi. Foto: Mamamia

0
BAGIKAN

BIBIR kering bergumam menyebut nama Allah. Tenggorokan kering, haus tegukan air untuk melembabkannya. Lebih dari dua belas jam tubuh berpuasa.

Saat langit biru memudar menjadi kuning, oranye, dan merah, detik-detik awal matahari terbenam membawa kebahagiaan yang tak terlukiskan pada jiwa orang-orang yang berpuasa.

Bukan kebahagiaan karena puasa berakhir, tetapi kebahagiaan karena alasan lain.

Nabi Muhammad menggambarkan saat-saat ini dengan mengatakan:

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

“Orang yang berpuasa memiliki dua jenis kebahagiaan: kebahagiaan ketika dia berbuka puasa dan kebahagiaan ketika dia bertemu Tuhannya.” (HR Al-Bukhari)

Salah satu cara untuk bersiap atau mempersiapkan diri dalam ikhtiar adalah dengan tetap memperhatikan tujuan akhir. Tujuan akhirnya mengingatkan kita pada gambaran yang lebih besar. Ini memungkinkan kita untuk fokus pada tujuan itu sendiri dan tidak membiarkan rintangan selama proses itu mengalahkan kita.

BACA JUGA: 2 Kebahagiaan ini, Diperuntukan bagi Orang Berpuasa di Bulan Ramadhan

Dalam hadits yang dikutip sebelumnya, Nabi Muhammad menetapkan tujuan-tujuan minor dan utama Ramadhan. Mengejar tujuan-tujuan ini berfungsi sebagai cara ideal untuk mempersiapkan Ramadhan.

Tujuan harian atau tujuan kecil (minor) adalah menemukan kebahagiaan di akhir puasa. Tujuan utamanya adalah menemukan kebahagiaan di akhir misi kehidupan, ketika seseorang bertemu Allah.

Persiapan Ramadhan tidak memerlukan waktu lama seperti halnya berjam-jam ekstra di gym untuk dapat hasil diet yang sempurna. Persiapan Ramadhan lebih terhubung ke jiwa dan hati daripada tubuh fisik.

Perlu diingat bahwa kebahagiaan yang ada pada akhir hari akan mendorong seseorang untuk berpuasa penuh dengan cara tertentu.

Seseorang yang melakukan kejahatan selama puasa cenderung tidak merasa bahagia di akhir hari. Ini biasanya terjadi ketika puasa dipandang lebih sebagai aktivitas fisik daripada aktivitas spiritual.

Advertisements

Jika hati memiliki kesehatan spiritual, orang seperti itu akan merasa bersalah dan menyesal pada akhirnya. Jika hati kurang kesehatan rohani, maka orang itu mungkin merasakan kebahagiaan tetapi lebih dari jenis jasmani.

Nabi Muhammad menjelaskan bahwa puasa tidak boleh dilihat hanya sebagai program diet:

“Jika seseorang tidak meninggalkan ucapan dan prilaku buruk, maka tidak perlu bagi Allah bagi seseorang untuk meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR Al-Bukhari)

BACA JUGA: Puasa ‘kan Membawamu Menuju Takwa

Apa yang harus terjadi pada siang hari untuk memastikan bahwa ada kebahagiaan di akhir hari?

Untuk menjawab ini kita perlu memahami penyebab kebahagiaan.

Mengapa seseorang mengalami kebahagiaan di akhir puasa?

Ada banyak alasan untuk kebahagiaan di akhir puasa. Berikut ini beberapa di antaranya:

Karena Penyelesaian

Perasaan bahagia alami muncul ketika seseorang menyelesaikan tugas. Seseorang pada saat berbuka puasa bahagia karena Allah telah mengijinkannya untuk menyelesaikan ibadah ini. Allah berfirman:

“Dan apa pun yang kamu sukai – itu dari Allah.” (QS 16:53 )

Senang mendapat pahala

Puasa adalah tindakan ibadah yang datang dengan jumlah pahala yang tidak terbatas. Ini saja merupakan penyebab besar kebahagiaan bagi orang yang berpuasa. Allah menjelaskan status pahala puasa dalam hadits qudsi:

“Setiap tindakan anak Adam adalah baginya kecuali puasa. Tentunya, itu untuk Aku dan aku akan memberikan balasan karenanya.” (HR Al-Bukhari)

Senang karena sehat

Secara alami, kesehatan seseorang yang baik berkontribusi pada kebahagiaan mereka. Puasa sehari meningkatkan kekuatan hati dan jiwa.

Selain itu, ada banyak manfaat kesehatan bagi tubuh dari puasa seperti yang ditetapkan dalam banyak penelitian. Gabungan peningkatan kesehatan yang baik untuk tubuh, hati, dan jiwa menambah kebahagiaan orang tersebut.

Senang karena doa dikabulkan

Selama waktu berbuka puasa, ada saat di mana permohonan dijawab. Ini adalah kesempatan untuk meminta kesenangan apa pun seseorang di dunia ini dan akhirat. Ibnu Umar berkata:

“Dahulu dikatakan bahwa untuk setiap orang percaya ada permohonan yang dijawab pada saat berbuka puasa. Entah itu digenapi baginya di dunia ini atau disimpan untuknya di akhirat.” (Cabang Iman, al-Bayhaqi-Hasan)

Kebahagiaan untuk kebebasan

Ketika matahari terbenam dan malam dimulai, orang senang tentang kesempatan dibebaskan dari api neraka. Ini bisa jadi malam saat seseorang dibebaskan. Setiap malam kebebasan Ramadhan diberikan, Nabi Muhammad berkata:

“Allah telah membebaskan manusia dari api, dan itu terjadi setiap malam.” (Sahih al-Jami ‘)

Pola pikir orang berpuasa

Seseorang yang tahu ada kebahagiaan di ujung jalanya akan sadar akan apa yang mengarah padanya. Orang ini pada saat puasa akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap puasa daripada orang yang mengabaikan kebahagiaan dalam berpuasa.

Orang yang sadar pada siang hari tidak akan mengeluh tentang panjang puasa karena mereka menantikan kebahagiaan penyelesaiannya.

Orang yang berpuasa tidak akan merasa kehilangan makanan, minuman, atau hubungan rumah tangga karena kebahagiaan dari pahala yang tidak terbatas menghilangkan segala pemikiran tentang kekurangan.

Tidak peduli apa tantangan yang dihadapi orang yang berpuasa di siang hari, dia berharap untuk menghilangkan hambatan apa pun yang dia hadapi dengan berdoa di akhir puasa.

Maka, salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan Ramadhan adalah dengan berfokus pada kebahagiaan yang dihasilkan oleh puasa. Allah berfirman:

“Katakan, “Di dalam karunia Allah dan rahmat-Nya – biarkan mereka bahagia; itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS 10:58) []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: bahagiaPuasaRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Kunci Ilmu Ghaib

Next Post

Pernikahan yang Sehat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.