OMAN–Oman mengumumkan adanya perombakan konstitusional. Sebelumnya, negara itu merupakan satu-satunya kerajaan di Timur Tengah yang tidak memiliki putra mahkota. Namun, baru-baru ini pemimpin negara itu resmi mengangkat seorang putra mahkota.
“Sultan Oman mengumumkan pengangkatan putra mahkota untuk pertama kalinya dan aturan baru tentang bagaimana parlemen akan bekerja,” kata media pemerintah, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (12/1/2021).
BACA JUGA:Â Tutup Usia Tanpa Pewaris Tahta, Siapa Sultan Qaboos?
Kantor berita negara ONA melaporkan, undang-undang dasar baru yang dikeluarkan oleh Sultan Haitham bin Tariq al-Said juga menekankan peran negara dalam menjamin lebih banyak hak dan kebebasan bagi warga negara.
Sultan Haitham berkuasa setahun yang lalu setelah pendahulunya yakni Sultan Qaboos meninggal dunia. Qaboos bin Said al Said, tidak memiliki anak laki-laki yang mewarisi tahta.
Sebelummeninggal, Qaboos tidak mengumumkan siapa penerus pilihannya, yang biasanya ditulis dalam amplop tertutup dan dibuka setelah kematiannya.
BACA JUGA:Â Sultan Qaboos, Pemimpin Oman Tutup Usia
Kini, undang-undang dasar Oman lah yang kemudian menetapkan mekanisme pengangkatan putra mahkota dan tugas-tugasnya.
Namun tidak disebutkan dalam laporan itu, siapa yang akan menjadi putra mahkota Oman.
“Ini juga menetapkan supremasi hukum dan independensi peradilan sebagai dasar pemerintahan di Oman,” kata ONA. []
SUMBER: AL ARABIYA