PERTH — Australia’s First Muslim Film Festival atau Festival film Muslim pertama dibuka akhir pekan ini di Perth, Australia. Festival ini memuat film tentang Muslim atau cerita yang dibuat oleh Muslim.
“Apa yang kami pikir akan menarik bagi komunitas Muslim, akan memiliki kesempatan untuk melihat film dari seluruh dunia oleh umat Islam, dan membahas topik-topik yang menarik bagi umat Islam dari seluruh dunia,” kata direktur festival Joann McKeown.
BACA JUGA: Larang Festival Film Homoseks, Turki Dikecam Jerman
“Ini bukan hal-hal yang biasanya kita tonton di bioskop di Australia, jadi kami memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul dan melihat sesuatu yang berbeda,” imbuhnya.
Festival Film Muslim perdana memiliki 60 entri yang akan diputar selama bulan September. Enam dari pembuat film yang ditampilkan adalah warga Australia, baik Muslim maupun non-Muslim, dan mengeksplorasi isu-isu beragam seperti budaya, hubungan, Islamofobia, dan rasisme.
“Beberapa orang ketika mereka mendengar festival film Muslim, mereka pikir itu mungkin festival keagamaan seperti kita akan mengajari orang tentang doa atau puasa. Bukan itu masalahnya, ”kata penyelenggara festival Tarek Chamkhi.
“Festival ini untuk menceritakan kisah-kisah dari masyarakat Muslim di seluruh dunia dan tentu saja dari Australia. Katakan apa adanya, dengan pro dan kontra. Kami percaya bahwa ketika Anda mengatakannya apa adanya, itu memecah rasisme, stereotip, dan xenophobia dan membuat orang lebih memahami,” lanjutnya.
Festival film muslim pertama di Australia ini juga menampilkan kontribusi komunitas Islam terhadap sejarah Australia, termasuk unta-unta Afghanistan perintis, para pemimpin komunitas percaya bahwa film-film tersebut merupakan tambahan yang diterima di bioskop Australia.
“Cameleers, ada juga sejarah lain seperti ketika mereka datang dari Indonesia untuk memancing dan berlayar,” kata Federasi Dewan Islam Australia Dr. Ratib Junaid, “Jadi, penting bagi generasi baru dan generasi lama untuk melihat kontribusi itu ke Australia.”
BACA JUGA: Heboh, Ada ‘Syeikh Jackson’ di Festival Film Toronto
Juni lalu, Museum Islam Australia membuka pendaftaran artis untuk berpartisipasi dalam pameran Artis Muslim Australia atau Australian Muslim Artists (AMA) (AMA) 2019, yang akan dibuka pada 12 September ketika pemenang ‘La Trobe University Muslim Artists Acquisitive Art Prize’ juga akan diumumkan.
Kemudian pada bulan Juli, Universitas La Trobe mengumumkan bahwa mereka akan mendukung pameran seniman Muslim tahunan Museum Islam Australia sebagai sponsor utama.
Islam adalah agama terbesar kedua di Australia. Muslim yang telah berada di negara kangguru itu selama lebih dari 200 tahun, merupakan 1,7 persen dari 20 juta penduduknya. []
SUMBER: SBS | ABOUT ISLAM