HASAN al-bashri mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari, setiap pagi hari, hilanglah sebagian anggota tubuhmu.” Ini adalah nasihat tentang umur.
Berapa banyak umur yang hilang dengan sia-sia?
Berapa banyak umur kita habis sebelum angan-angan tercapai?
Berapa banyak umur yang kita habiskan tanpa ada tujuan?
Berapa banyak umur yang habis kita gunakan bukan dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?
Umur panjang untuk menunjukkan hujjah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepadamu. Setiap bertambah umurmu, bertambah pula hujah Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap dirimu. Banyak orang yang lalai dengan makna ini. Mereka menjadi lumpur hitam dalam hidup , Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa diberikan umurnya dari umatku 70 tahun, maka Allah telah menangguhkan umurnya.” (HR Hakim)
BACA JUGA: Inilah 15 Faktor yang Bisa Memengaruhi Panjang Umur Seorang Manusia
Qatadah berkata, “Ketahuilah, panjang umurmu itu hujjah, nauzubillah!, alau kita isi umur yang panjang ini dengan perbuatan tercela.”
وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ ٣٧
wa hum yashtharikhûna fîhâ, rabbanâ akhrijnâ na‘mal shâliḫan ghairalladzî kunnâ na‘mal, a wa lam nu‘ammirkum mâ yatadzakkaru fîhi man tadzakkara wa jâ’akumun-nadzîr, fa dzûqû fa mâ lidh-dhâlimîna min nashîr
“Mereka berteriak di dalam (neraka) itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, bukan (seperti perbuatan) yang pernah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka,) “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa (yang cukup) untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir. (Bukankah pula) telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka, rasakanlah (azab Kami). Bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.” (Quran Surat Fatir ayat 37)
Perumpamaan ini seperti orang yang setiap hari menabung sejumlah uang. Ia berharap bisa melakukan ini itu sampai hartanya banyak. Bayangkan jika keadaan orang yang menabung itu begitu gembiranya, padahal harta tabungan itu akan binasa. Bagaimana kegembiraan keadaan orang yang menabung untuk akhirat, sedangkan tabungannya itu kekal?
Rasulullah ﷺ bersabda, “Maukah kalian aku beri kabar tentang orang yang terbaik diantara kalian?” Para sahabat menjawab, ” Ya Rasulullah. “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang panjang umurnya dan banyak amalnya.” (HR Ahmad)
Pada suatu hari, Sulaiman bin Abdul Malik masuk masjid Damaskus. Ia melihat seorang Syekh merangkak, maka Sulaiman berkata, “Wahai Syekh, apakah kematian lebih engkau senangi daripada keadaan ini?”
“Tidak,” jawab Syekh.
“Mengapa?” tanya Sulaiman.
“Aku telah sampai berumur seperti yang kau lihat. Pergilah masa muda dengan segala kejahatannya, tinggallah masa tua dengan segala kebaikannya. Jika aku duduk, aku ingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika aku berdiri, aku memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aku ingin dua hal itu seperti selalu bersamaku,” ujar Syekh itu.
Syekh ini ditanya lagi, “Sudah berapa lama keadaanmu seperti ini? ”
“10 tahun,” jawab Syekh.
“Bagaimana bisa begini, sedangkan engkau orang yang sudah tua?”
“Semenjak 10 tahun aku termasuk orang-orang yang bertaubat,” ujarnya.
BACA JUGA: Umur Kedua
Berapa banyak dari orang tua di antara kita yang menghabiskan umur hanya dengan duduk di depan televisi meninggalkan panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk shalat?
Berapa banyak orang tua di antara kita yang menghabiskan malam dengan begadang, bicara ini dan itu?
Berapa banyak dari orang tua di antara kita yang melukiskan waktu hanya duduk bersama orang-orang yang buruk, baik pagi maupun petang?
Ada juga orang yang menghabiskan waktu untuk mengais rezeki, habis umurnya untuk mengumpulkan harta. Ia tidak memperhatikan keadaan dirinya sehingga mau menjemputnya, ia tinggalkan harta untuk orang lain. []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM