LUKA dan kematian adalah dua hal yang Allah sebutkan dalam QS Al Mulk sebagai kehendak-Nya. Keduanya menyiratkan sebuah pesan dan pelajaran untuk kehidupan. Selain untuk uji keimanan, luka dalam kehidupan juga merupakan sarana untuk intropeksi diri. Bukan sebuah wahana penyesalan tanpa berkesudahan, keluh kesah, sehingga berakhir pada putus asa dari rahmat-Nya.
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (QS Al Mulk: 2)
BACA JUGA: Seberapa Siapkah Kamu Dijemput Kematian?
Saat luka menghampiri, sabar dan ketabahan perlu menemani hingga luka itu sembuh. Kehadiran luka tentu bukan menyakiti dan melemahkan, melainkan untuk menguatkan. Bukankah Allah tidak akan menghadirkan luka di luar batas ummat-Nya? Di situlah kita perlu mendengarkan luka agar mendapatkan pesan dan hikmah yang berharga dalam hidup.
Jalaluddin Rumi dalam karyanya mengungkapkan, “Luka yang kamu rasakan adalah sebuah pesan. Dengarkanlah mereka.”
Salah satu tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya adalah mengutus ujian. Jika ia ridha terhadap ujian tersebut, maka ia mendapatkan ridha Allah. Begitupun dengan utusan yang bernama luka dalam kehidupan, kita perlu menghadapinya dengan sabar dan tabah, sehingga terdengar apa yang dipesankan dalam luka tersebut. Tidak dengan panik atau putus asa, yang demikian justru memicu kita untuk menyalakan diri sendiri dan orang lain. Atau bahkan bisa saja menyalahkan Tuhan.
Ketika luka dihadapi dengan marah atau dengan putus asa, hal tersebut menggambarkan bahwa kita tidak bisa ridha (murka) terhadap apa yang dikehendaki oleh-Nya. Padahal dalam luka tersebut terdapat sebuah pesan dan hikmah yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Allah SWT berfirman,
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS Al Baqarah ayat 269)
BACA JUGA: Tafsir Mimpi Melihat Kematian Menurut Ibnu Sirin
Alhasil, luka pun berhak didengarkan ketika ia hadir dalam sela-sela kehidupan. Layakanya luka pada kulit, luka dalam kehidupan juga tidak harus diperlakukan dengan kasar dan marah. Bukankah luka yang baru pada kulit perlu perawatan lembut dan obat yang bagus untuk bisa sembuh kembali?
Oleh karena itu ketika luka datang menghampiri, kita hanya perlu tenang untuk mendengarkan pesan apa yang dibawa. Ketenangan tersebut yang akan mendatangkan kesabaran dan ketebahan. []
SUMBER: BINCANG SYARIAH