Oleh Mohammad Marzuki Kai
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab Makassar, Sulawesi Selatan.
muhmarzuki01@gmail.com
ALLAH SWT mewarnai dunia dengan berbagai keelokan pemandangannya. Dihiasi dengan segala hal yang berbau wangi dan memesona. Nikmat ini patut disyukuri oleh setiap makhluk bernama manusia. Di antara ciptaan Allah yang begitu menarik adalah pelangi.
Benda langit ini memiliki daya pikat, sebab warnanya begitu anggun melengkung, membentang di cakrawala. Pelangi memang tak sering muncul, ia akan muncul setelah redanya hujan.
Allah menciptakan pelangi dalam bentuk yang indah dan elegan. Meski demikian Allah tak menyebut pelangi dalam Alquran. Pelangi merupakan fenomena alami yang terjadi di atmosfer bumi. Pelangi ini sendiri merupakan pembiasan cahaya matahari oleh molekul air, sehingga melalui molekul air tersebut cahaya matahari dibengkokkan.
Beberapa pesan yang hendak disampaikan oleh Allah melalui makhluk anggun ini:
A. Pelangi memiliki tujuh warna yang berbeda. Allah ingin memberitahu bahwa sesungguhnya hidup tak lepas dari berbagai pro dan kontra; suka dan duka, tawa dan tangis, baik dan buruk, kesemuanya akan berpadu dalam hidup, sebab hidup mesti memiliki dinamika.
B. Tak tampak pelangi melainkan setelah redanya hujan. Allah ingin menunjukkan kepada manusia bahwa sebenarnya jalan menuju bahagia itu tak selalu mulus. Akan datang rintangan, akan menghadang masalah, akan ada benturan, yang Allah peruntukkan kepada hamba-Nya sebagai bentuk ujian dan penilaian. Setelah gelap, terbitlah terang sebagaimana yang dituturkan oleh R.A Kartini.
C. Pelangi akan datang bersama cahaya mentari, ia tidak terjadi di waktu malam. Kepada yang selalu yakin dan memasrahkan diri kepada Allah semata, sesungguhnya Allah akan membimbingmu dari masa yang kelam, penuh derita, luka dan darah, menuju kepada peraduan yang kekal di dalam jannah-Nya. Allah ingin mengungkapkan arti kesabaran yang sesungguhnya.
Renungkan dan resapi setiap kehidupan ini. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka,” (Ali ‘Imran/3:190-19). []