YERUSSALEM–Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh memberi sebuah pesan kepada para pemimpin Arab dan Islam mengenai serangan Israel di Masjid Al-Aqsa.
Haniyeh menekankan bahwa serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak ada yang seperti ini yang terjadi sejak 50 tahun yang lalu.
“Masjid Al-Aqsa memanggil hati nurani dan langkah berani Anda. Anda tidak bisa diam saat penjajah Israel memaksakan sebuah realitas baru di Masjid Al-Aqsa dimana hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan sepenuhnya Al-Aqsa,” ungkapnya seperti dikutip dari rilis resminya di laman Hamas.ps pada Kamis (27/07).
Dia meyakinkan bahwa Pendudukan Israel bertujuan untuk mengambil alih kendali penuh atas Masjid Al-Aqsa. Selain itu juga bertujuan untuk membagi masjid dan membatasi peran Lembaga Wakaf Islam Yerusalem sebagai satu-satunya otoritas yang diberi wewenang untuk pengelolaan Masjid.
Pasukan Israel telah menutup Masjid Al-Aqsa sejak Jumat (14/07/2017) lalu. Namun, kebijakan pun berganti. Israel sempat memesang metal detektor selama beberapa hari lalu menggantinya dengan CCTV canggih.
Pesan Haniyeh kepada para pemimpin Arab dan Islam
Liga Negara-negara Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengeluarkan banyak resolusi untuk mendukung Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. Haniyeh berpesan bahwa waktunya telah tiba untuk menerapkannya.
Haniyeh menegaskan bahwa pemerintah Arab dan Islam memiliki banyak kekuatan diplomatik, hukum, publik, dan media yang diperlukan untuk menekan penjajahan Israel di forum internasional, untuk memboikot, mengisolasi dan menuntut pertanggungjawaban atas kejahatannya terhadap bangsa Palestina serta Al-Aqsa.
Dia menekankan bahwa ini adalah kesempatan bersejarah untuk menghentikan serangan terhadap Al Aqsa dan menghentikan pendudukan dari campur tangan Israel. Hal ini dapat dicapai melalui upaya-upaya integral, resmi dan masif untuk menekan penjajah Israel.[]