• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Pesan Penting untuk Masyarakat dari Dokter yang Positif COVID-19

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
obat yang mengandung alkohol, masker dan hand sanitizer covid-19

Ilustrasi

0
BAGIKAN

MAKASSAR–Prof Idrus Paturusi, dokter asal Makassar yang telah dinyatakan positif COVID-19, menyampaikan pesan penting untuk masyarakat Indonesia. Pesan tersebut disampaikan dalam rapat pleno online Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) melalui aplikasi Zoom, Jumat (27/03/2020) sore lalu.

Mantan Rektor Universitas Hasanuddin itu menekankan pentingnya pembatasan jarak fisik (physical distansing). Dari atas tempat tidur ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di Makassar, Idrus menjelaskan hal tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya.

BACA JUGA: 5 Pelajaran dari COVID-19, Nasihat bagi Umat Manusia

Ia terkena Covid-19 karena berjabat tangan dengan salah satu carier Covid-19.

ArtikelTerkait

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

“Kenapa saya bisa kena? Ternyata pada tanggal 13, saya bersalaman dengan seorang teman yang sekarang juga ada di rumah sakit karena positif Covid-19. Saya periksa tanggal 24. Saya hanya berjabat tangan dan kemudian terpapar. Jadi di tubuh saya sekarang ini sudah ada virus,” ujarnya seperti dikutip dari Republika, Senin (30/3/2020).

Berbeda dengan kebanyakan pengidap Covid-19 lain, Idrus sama sekali tidak mengalami gejala. Jadi, jika saat itu dirinya tidak memeriksakan diri pada tanggal 24 Maret di Lab Universitas Hasanuddin, maka dia tidak akan tahu bahwa dirinya adalah carier (pembawa virus).

Idrus mengatakan, karena kita tidak pernah tahu siapa yang sedang dihinggapi Covid-19, maka langkah jaga jarak ini sangat diperlukan.

“Hanya dengan berjabat tangan, itu virus sudah pindah, apalagi kalau cipika-cipiki, itu sangat berbahaya,” jelasnya.

Selain physical distancing, ahli bedah tulang ini mengajak setiap orang untuk terus meningkatkan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh ini sangat penting bagi orang-orang yang masih sehat.

Bagi yang sudah berumur, misalnya, peningkatan daya tahan tubuh tersebut dapat dilakukan dengan berjalan kaki setiap pagi mulai 15 hingga 20 menit. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah berjemur di bawah terik matahari sekitar satu jam.

Guru Besar Unhas ini menyampaikan, sifat virus adalah self limiting disease. Artinya, pengidap virus tersebut akan bisa sembuh sendiri bila daya tahan tubuhnya memang kuat. Maka, selain menjaga jarak, menjaga pola hidup untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada hari-hari ini begitu penting.

Dia mengumpamakan, daya tahan tubuh di dalam diri kita sebagai satpam dan virus sebagai maling. Bila satpam itu kuat, maka maling tersebut gampang ditangkap dan diborgol untuk kemudian dibawa ke pihak kepolisian.

Advertisements

“Tapi kalau satpamnya tidak ada, umur kita sudah tua, satpamnya juga tua, termasuk maling tidak bisa tangkap, dan merajalela di dalam tubuh kita. Akhirnya sampai pada situasi yang kita sebut sebagai gagal pernapasan,” katanya.

BACA JUGA: Penasihat Medis Film Contagion Mengaku Positif COVID-19

Menurut Idrus, gagal pernapasan inilah yang menyebabkan banyak penderita Covid-19 meninggal dunia.

Gagal pernapasan terjadi karena daya tubuh yang tidak kuat sehingga virus yang masuk dan berkembang biak di dalam paru-paru mengeluarkan sekret kental. Sekret ini menutup saluran pernapasan dan membuat pasien meninggal dunia.

Ia menambahkan, sampai saat ini, belum ada obat untuk Covid-19.

Jika pasien Covid-19 sudah mengalami fase gagal pernapasan, satu-satunya cara adalah menggunakan mesin bantuan pernapasan atau disebut ventilator.

“Sayangnya, di Indonesia, apalagi di daerah-daerah, mesin ini sangat terbatas. Inilah yang membuat rumah sakit akan kewalahan bila ada penderita Covid-19,” katanya. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: covid-19dokterPesanVirus Corona
Share107SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tips Persiapan Menuju Bulan Ramadhan

Next Post

Inilah Bukti Asal-Usul Bulan

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Israel

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

9 April 2025
Depok

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

28 Maret 2025
Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan 1 COVID-19

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

20 Maret 2025
Mat Solar

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

18 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.