ADA pesan Umar bin Abdul Aziz tentang puasa Syawal. Salah satu khalifah Dinasti Umayyah yang disebut-sebut sebagai khulafaur rasyidin kelima itu menyampaikan yang dapat direnungkan setiap muslim yang telah melewati masa Ramadhan.
Dikutip dari laman Alwafd, Imam sekaligus pengkhutbah di Masjid Sayyidah Zainab Kairo Mesir, Dr Abdullah Azab, menyampaikan bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, “Siapa yang tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan, maka berpuasalah.”
Makna di balik pesan Umar bin Abdul Aziz tentang puasa
Abdullah menjelaskan, pesan Umar bin Abdul Aziz tersebut bermakna bahwa jika seorang Muslim tidak mempunyai sesuatu yang bisa diberikan sebagai bentuk sedekah, maka hendaklah berpuasa.
“Artinya di sini, puasa menjadi penebus perbuatan-perbuatan yang buruk,” kata dia.
BACA JUGA: Nasihat Umar bin Abdul Aziz tentang Keberkahan Hidup
Dalam hal itulah, puasa Syawal ibarat shalat sunnah yang melengkapi atau menutup kekurangan pada shalat fardhu. Di Hari Kiamat kelak, Allah SWT akan menanyakan shalat sunnah yang dikerjakan seorang hamba jika shalat fardhunya memiliki kekurangan.
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Dari Abu Hurairah Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari kiamat adalah sholatnya.”
Rasulullah melanjutkan, “Allah SWT berfirman kepada para malaikat-Nya, sedangkan dia lebih mengetahui. ‘Lihatlah sholat hamba-Ku, sudahkah dia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat kekurangan? Bila ibadahnya telah sempurna maka tuliskanlah untuknya pahala yang sempurna pula.’ Namun bila ada sedikit kekurangan darinya, maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah dan bila dia memiliki sholat sunnah maka Allah berfirman sempurnakanlah untuk hamba-Ku kekurangannya pada sholat wajib dengan sholat sunnahnya.’ Demikian semua ibadah akan menjalani proses yang serupa.”
Abdullah juga menerangkan, seorang Muslim yang melanjutkan puasa setelah Ramadhan, dalam hal ini puasa Syawal, maka ini menjadi tanda diterimanya puasa yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan.
BACA JUGA: Petuah Umar bin Abdul Aziz
“Karena jika Allah SWT menerima amal ibadah seorang hamba, maka Dia membimbing hamba tersebut ke amal saleh berikutnya. Pahala untuk suatu kebaikan membuahkan kebaikan setelahnya,” kata dia.
Di dalam puasa, jelas Abdullah, juga tersimpan rasa syukur atas nikmat kesempurnaan. Generasi salaf, jika mereka mampu menghabiskan satu malam dengan amal ibadah, maka dilanjut dengan menunaikan ibadah puasa sebagai rasa syukur atas keberhasilan melaksanakannya.
“Amal ibadah yang dikerjakan pada Ramadhan tidak terputus. Ketaatan setelah bulan suci itu adalah bukti bahwa puasa yang dikerjakan selama Ramadhan bukanlah beban,” tuturnya.
Demikianlah yang tersirat dari pesan Umar bin Abdul Aziz tentang puasa Syawal. []
SUMBER: ALWAFD