UMAR bin Khattab adalah khalifah kedua, setelah dirinya menggantikan khalifah Abu Bakar. Beliau merupakan satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Umar dulunya adalah seorang tentara – salah satu yang terbaik. Tapi saat dia menjadi khalifah, para sahabat yang lain menolaknya ke medan perang. Umar tentu saja tidak setuju dengan mereka, namun pada akhirnya dia lebih banyak tinggal di Madinah saat pertempuran terjadi. Namun dia selalu memanjatkan satu doa, baik secara terang-terangan maupun pribadi, di seluruh waktu kekhilafahannya: “Allahumma ruziqniy shahaadah,” yang artinya “Ya Allah, berikanlah kepadaku mati syahid.”
BACA JUGA: Ketika Khalifah Umar Mengaku Salah di Hadapan Seorang Wanita
Karena doanya itu, orang-orang mengatakan kepadanya bahwa dia gila—bagaimana Umar bisa berdoa seperti itu sementara dia adalah seorang Khalifah, semua orang di kota itu adalah umat Islam! Dan, karena sebagai Khalifah, Umar tidak diizinkan ke medang perang. Tapi MasyaAllah, Allah tahu ketulusannya, dan menjawab doanya. Di akhir hayatnya Umar diberikan mati syahid oleh Allah SWT.
Salah satu pesan Umar yang sangat bermanfaat adalah berikut ini:
BACA JUGA: Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
“Sesungguhnya aku memerintahkanmu untuk bertakwa kepada Allah setiap saat. Itulah senjata utama dan paling kuat. Waspadalah dari perbuatan maksiat melebihi kewaspadaan engkau terhadap musuh. Oleh karena itu, dosa yang kalian lakukan lebih aku khawatirkan daripada musuh yang akan menyerangmu. Sesungguhnya pasukan Muslim ditolong karena perbuatan maksiat musuh mereka. Seandainya tidak, kekuatan kita tidak akan dapat menandingi kekuatan mereka. Jika kita dan musuh sama-sama melakukan maksiat, tentu mereka lebih memiliki kekuatan dibandingkan kita.” (Umar bin Khaththab).
Sumber: The Golden Story of Umar bin Khaththab/ penulis: DR. Ahmad Hatta, MA/ Penerbit: Maghfirah Pustaka/ April 2014