ADA banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara untuk mencapai tujuan terlebih bagi seorang manusia yang Allah karuniai akal untuk berpikir. Pun kisah cinta, berbicara tentang asmara tak pernah habis waktu mengulasnya, tak pernah bosan pula lisan untuk membicarakannya. Apalah arti Allah tanamkan segumpal darah tak kasat mata yang dinamakan hati, jika bukan untuk diisi.
Beredar luas, menjadi konsumsi halayak sebuah kata bernama galau yang miliki arti ambigu. Konon, galau adalah perasaan sedih, risau, bingung yang bercampur saling mendukung sesaki hati manusia. Oh, sungguh sayang sekali… jika segumpal darah tak kasat mata yang Allah ciptakan untuk diisi itu ditempati perasaan bernilai negatif.
Muasal perasaan negatif itu tak lain karna cinta yang tak sampai, memasang target pangeran impian namun yang dimimpi mencari cinderlela yang tertinggal sepatunya pas di jam 12 malam, yaaa jelas bukan Anda orangnya! sebab saat adzan Magrib berkumandangpun Ibumu sudah menyuruh menutup pintu dan semua jendela.
Bila, Anda bukan Cinderlella…
Maka Anda tak pantas bergelimang limbung menunggu pangeran mencari telapak kakimu. Anda tak pantas berteman dengan cemasnya harapan. Anda tak pantas bersolek sedemikian rupa untuk datang ke pesta pangeranmu.
Tersebab, Anda adalah seolah muslimah, wanita yang luhur derajatnya. Tinggalah menutupi aurat, menjaga hati dan memantaskannya, pesonamu telah lebihi Cinderlella. Dan Anda tak lagi harus merasa risau sebab janji Allah pasti, lahirnya Anda Allah ciptakan berpasangan. []