BERIKUT adalah petunjuk terpenting yang diambil dari hadis-hadis yang dikemukakan An-Nawawi (dalam penjelasannya terhadap Shahih Muslim) dan Ibnu Hajar (dalam Fath Al-Bari) tentang Nabi Musa.
Pertama, anjuran untuk menuntut ilmu walaupun di tempat yang jauh.
Kedua, anjuran memperbanyak ilmu, walaupun sudah belajar, karena masih banyak hal yang tidak kita ketahui.
Ketiga, menuntut ilmu kepada orang yang lebih pandai dan berusaha keras untuk itu.
BACA JUGA:Â Â Kisah Nabi Musa Mendapatkan Istri
Keempat, keutamaan menuntut ilmu.
Kelima, dibolehkan membawa bekal dan makanan dalam melakukan perjalanan.
Keenam, bersikap sopan santun terhadap orang yang berilmu dan menghormati orang yang lebih tua serta menghindari pertikaian dengan mereka.
Ketujuh, menakwilkan perkataan, gerakan, dan perbuatan yang tidak dapat dipahami secara lahirnya (zhahir)
Kedelapan, menepati janji dan meminta maaf ketika melanggar janji.
Kesembilan, dibolehkan menumpang perahu dan hewan, tinggal di suatu desa, dan memakai baju tanpa membayar selama diizinkan oleh pemiliknya.
Kesepuluh, hukum asal itu berdasarkan lahirnya sampai terungkap yang tersirat di baliknya.
Kesebelas, dalam hal ukhrawi, seperti berdoa dan lain-lain, seseorang harus memulai dari dirinya sendiri. Sementara itu, dalam hal duniawi, lebih baik mendahulukan orang lain.
Kedua belas, dibolehkan mengabdi kepada ulama dan orang mulia serta memenuhi kebutuhannya tanpa bayaran.
Ketiga belas, anjuran untuk bersikap tawadhu dalam hal ilmu dan lain-lain.
Keempat belas, nasihat bagi ulama agar ketika ditanyakan siapakah yang lebih mengetahui, hendaklah dia menjawab bahwa Allah yang paling mengetahui.
BACA JUGA:Â 5 Doa Nabi Musa yang Menakjubkan dalam Alquran
Kelima belas, kewajiban memberi salam kepada setiap orang yang membawa syariat walaupun hikmahnya belum diketahui akal.
Keenam belas, dibolehkan berdebat dalam ilmu tanpa sikap keras kepala.
Ketujuh belas, kewajiban untuk merujuk kembali pada orang yang berilmu bila terjadi perdebatan.
Kedelapan belas, mengikuti berita yang benar.
Kesembilan belas, pendapat paling kuat mengatakan bahwa Khidir adalah seorang nabi karena banyaknya bukti.
Kedua puluh, Allah melakukan hal yang dikehendaki dalam kerajaan-Nya dan menghukum makhluk sesuai dengan kehendak-Nya.
Kedua puluh satu, dua pendapat terkuat mengatakan bahwa Khidir wafat sebelum diutusnya Rasulullah ï·º.
Kedua puluh dua, ulama boleh mengatakan kepada manusia kalimat tanyakanlah kepadaku tanpa bermaksud untuk sombong atau ada alasan lain yang penting untuk itu.
Kedua puluh tiga, ikan itu mati dan menjadi asin, lalu Allah menghidupkannya. Ini merupakan dalil akan adanya hari kebangkitan.
Kedua puluh empat, pemuda yang bersama Nabi Musa dan juga pemimpin kaumnya adalah Yusya bin Nun.
Kedua puluh lima, dibolehkan melepaskan seorang pemuda terhadap orang yang diikuti.
Kedua puluh enam, dibolehkan memanfaatkan budak dalam pekerjaan tertentu.
Kedua puluh tujuh, seorang pelayan wajib menaati majikannya.
Kedua puluh delapan, lupa itu dimaafkan karena tidak dapat dicegah.
Kedua puluh sembilan, dibolehkan menerima hadiah dari orang non- Muslim.
BACA JUGA:Â Nabi Musa Berselisih Hebat dengan Nabi Harun
Ketiga puluh, seorang Muslim boleh memberitahukan kesusahan, penderitaan, atau kemiskinannya.
Ketiga puluh kesatu, peminta boleh disambut serta meminta kekuatan dan makanan itu dibolehkan.
Ketiga puluh dua, kesalahan pertama dimaafkan, tetapi selanjutnya harus memberi alasan.
Ketiga puluh tiga, bersikap baik terhadap Allah dan tidak menambahkan hal yang tidak disukai-Nya.[]
SUMBER: PUSAT STUDI QURAN