KEMUDAHAN mempelajarinya, merupakan jaminan Allah SWT, sebab tujuan utama Al-Qur’an diturunkan adalah sebagai pedoman hidup umat manusia, “Bulan Ramadhan yang di dalamnya Al-Qur’an di turunkan sebagai petunjuk untuk manusia, serta penjelasan terhadap petunjuk dan pembela (antara yang haq dan batil…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Tentu saja akan sulit menjadi petunjuk bila sulit dipelajari dan dimengerti maknanya. Bahkan di ayat lain secara eksplisit disebutkan bahwa Al-Qur’an ini di turunkan untuk dipahami (ditadabburi) makna-maknanya.
“Ini sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu, lagi diberkahi agar mereka mentaddaburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang berakal maupun mengamalkannya,” (QS. Shad: 30)
BACA JUGA: Bahaya Melupakan Hafalan Alquran
Maka secara aksiomatis dapat ditangkap bahwa makna-makna Al-Qur’an mudah dipelajari. Bila tidak demikian, maka akan terjadi suatu kontradiksi dan mustahil terjadi pada Al-Qur’an.
Lalu secara khusus Allah SWT memberi jaminan tambahan sekaligus alasan mengapa Al-Qur’an itu mudah dipahami. Itu terjadi tiada lain karena ia dalam bahasa Arab yang baku, terang dan bahasa yang digunakan oleh Nabi dan kaumnya (Bangsa Arab) saat itu.
Pada kenyataanya bahwa memang demikian, sebab sejarah juga sudah mencatat betapa Al-Qur’an mudah dipahami makna-maknanya oleh berbagai bangsa sepanjang zaman.
Kemudahan memahami Al-Qur’an selain berdasarkan pada keyakinan dan pemahaman terhadap dalil-dalil syar’i di atas dapat pula diuraikan secara rasional sebagai berikut:
1. Kata dan kalimat atau ungkapan Al-Qur’an umumnya adalah kata dan kalimat yang digunakan sehari-hari sehingga dapat dipahami oleh yang mengerti bahasa Arab dengan mudah dan cepat.
Bandingkan dengan kitab atau tulisan-tulisan lain tentang nilai atau kesustraan yang sangat sulit dipahami dan dimengerti kecuali oleh orang-orang tertentu yang dianggap ahli.
2. kata dan kalimat Al-Qur’an umumnya berulang dari awal hingga akhir Al-Qur’an, sehingga bagi kalangan non Arab pun akan mudah memahaminya, bila ia sudah mempelajari makna kalimat-kalimat tersebut dibagian awal Al-Qur’an. Sebab pengulangan tersebut terjadi di seluruh halaman Al-Qur’an.
3. Bagi bangsa seperti bangsa Melayu yang bahasanya sangat banyak kosa kata Arab, akan mudah memahami makna Al-Qur’an karena termasuk yang terdapat dalam Al-Qur’an.
BACA JUGA: Inilah Rahasia Langit dan Bulan yang Diungkap Alquran
Berikut berbagai metode yang dikemukakan oleh Muslim Indonesia agar dapat membantu untuk memahami Al-Qur’an di antaranya:
1. Metode terjemahan sistem 40 jam atau yang dikenal juga dengan sistem Mesjid Istiqlal.
2. Metode Granada yang disusun oleh Ustadz Solihin Bunyamin Ahmad.
3. Metode dengan nama “Sikecap” (Sistematis, kerap dan cepat) yanng dibuat oleh Ustadz Nurihsan Muhammad Idris, metode ini didesain khusus bagi Muslim Indonesia yang tidak mengerti bahasa Arab dan memiliki waktu terbatas untuk belajar paham Al-Qur’an.
Tujuannya agar dapat dengan mudah da cepat memahami makna Al-Qur’an. []
Sumber: Mukjizat Al-Qur’an yang terlupakan/Karya: Muhammad Zaitun Rasmin/Penerbit: Wahdah Publishing