NEW YORK—Dalam sebuah analisis hasil survey yang diterbitkan, Pew Research Center, sebuah lembaga riset terkemuka menyatakan bahwa perkembangan Islam terjadi sangat cepat di dunia. Pew meyakini Islam akan menyalip Kristen sebagai agama yang paling populer dalam satu abad terakhir.
Pew memperkirakan pada 2010 lalu, Islam memiliki penganut lebih dari 23 persen dari populasi di dunia, dengan total sekitar 1,6 miliar orang. Angka tersebut masih memang masih lebih sedikit dibanding pemeluk agama Kristen yang mencapai 2,2 miliar orang, dengan 31 persen populasi dunia, demikian lansir IB Times, Rabu (1/3/2017)
Namun, pada 2050 mendatang diperkirakan jumlah pemeluk dari dua agama itu akan semakin berkurang untuk pertama kalinya dalam sejarah. Alasannya dari pertumbuhan ini adalah meningkatnya rasio anak-anak Muslim jika dibandingkan dengan kelompok agama lain, dan dengan usia pemeluk agama Islam yang relatif masih muda.
Persentase terbesar umat Islam saat ini ada di kawasan Asia-Pasifik, uniknya bukan berada di Timur Tengah ataupun Afrika Utara. Indonesia, saat memiliki jumlah Muslim terbesar dari negara manapun tetapi, predikat itu bisa beralih ke India pada 2050. Saat itu, diproyeksikan umat Islam memegang 10 persen penduduk Eropa.
Belakangan, diskusi jumlah Muslim di Eropa telah meningkatkan anti Islam, yang tampak semakin populer berkat dukunga politisi sayap kanan, dengan menyerukan penghentian imigrasi. Tapi, di Jerman, Kanselir Angel Merkel telah tegas menghadapi kritik itu dengan mengizinkan satu juta migran datang selama dua tahun terakhir.
Tapi, penelitian terbaru menunjukkan, orang Eropa melebih-lebihkan ukuran populasi Muslim di negara mereka. Di Perancis, orang-orang meyakini kabar kalau populasi Muslim membengkak menjadi 31 persen, yang pada kenyataannya ternyata cuma mencapai 7,5 persen saja.
Pola yang sama tampak terjadi di AS, dengan penduduk meyakini Muslim sudah mencapai 17 persen, dan berbanding jauh dengan angka sebenarnya yang kabarnya cuma satu persen. Namun, proyeksi geografis Pew Research Center mencatat, kemungkinan Muslim di AS akan mengalami kenaikan 2,1 persen dari populasi AS pada 2050. []