SEOUL—Komite Perdamaian Nasional (NPC) Korea Utara meminta pasukan Amerika Serikat (AS) pergi dari Korea Selatan setelah “menduduki” Seoul sejak Perang Korea.
Menurut komite itu, keberadaan pasukan Washington hanya akan memicu perang nuklir.
NPC mengecam South Korea-US Status of Forces Agreement (SOFA), sebuah perjanjian yang memungkinkan pasukan Washington mengendalikan tentara Korsel dan melanjutkan operasi militer gabungan di Seoul. Perjanjian yang sudah berumur 64 tahun itu dinilai sebagai “dokumen perang agresif dan pengkhianatan Korsel”.
“SOFA simbol pendudukan militer AS di Korea Selatan,” kata NPC yang dirilis KCNA, Jum’at (6/10/2017).
”Perjanjian pertahanan telah mengurangi Korea Selatan menjadi basis lanjutan untuk perang nuklir,” lanjut NPC.
“Orang Korsel tidak dapat menghindari tragedi perang nuklir selama pendudukan militer AS di Korea Selatan terus berlanjut, mengingat perang Korea selama tiga tahun berakhir dengan sebuah gencatan senjata pada tahun 1953, bukan sebuah perjanjian damai,” sambung komite itu.
Dalam sebuah sidang Majelis Umum PBB baru-baru ini, perwakilan Korea Utara berpendapat bahwa ”perang melawan teror” AS adalah bentuk agresi baru yang ditujukan pada perubahan rezim di negara-negara yang tidak menguntungkan Washington. []