CIMAHI—Berawal dari provokasi beberapa warga yang tidak bisa memilih karena tidak mendapatkan undangan, suasana di salah satu tempat pemungutan suara mulai ricuh. Petugas kepolisian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek, hingga akhirnya Kapolsek turun tangan dan langsung meredam suasana.
Lericuhan sempat reda, namun di tempat salah satu calon menyoblos dirinya mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pendukung paslon lainnya hingga suasana menjadi memanas alhasil sang calon dievakuasi. Di tempat lainnya petugas kepolisian mendapat laporan terjadi teror Bom.
Menanggapi laporan itu Seorang anggota kepolisian berseragam lengkap dengan body armor berbahan kevlar mengamankan sebuah kotak di Kantor KPU. Hasil foto x-ray menunjukkan bahwa isi kotak merupakan bom rakitan berdaya ledak tinggi.
Panik bercampur aduk, suasana hening di sekitar lokasi menambah aura genting. Dengan teliti dan seksama petugas memeriksa kotak dengan alat metal detektor, lalu memasang alat penjinak karena bom tersebut dilengkapi semacam pengendali jarak jauh. Itu artinya, ledakan bisa terjadi kapan saja.
Setelah dilakukan upaya penjinakan, tim gegana itu cepat-cepat menjauhi kotak. Tak sampai satu menit, bom meledak dengan keras memecah ketegangan sore hari itu. Tak ada warga yang terluka atau korban nyawa, semua berhasil dievakuasi setelah sebelumnya pihak kepolisian mendapat laporan adanya bom.
Sementara di tempat lainnya, ratusan massa salah satu paslon melakukan aksi unjuk rasa. Mereka adalah simpatisan pendukung salah satu calon kepala daerah yang tidak puas dengan kinerja KPU, pasca keluarnya hasil penghitungan suara yang dinilai penuh dengan kecurangan.
Seorang provokator berhasil mengajak demonstran melawan ratusan petugas kepolisian yang sebelumnya sudah berjaga membentuk barikade.
Tak ayal, bentrokan tak dapat terhindarkan. Lemparan batu dan balok serta pembakaran kendaraan mewarnai keributan.
Himbauan hingga peringatan pihak kepolisian tak digubris massa yang mulai tidak terkendali. Tindakan pengamanan terpaksa di lakukan dengan melepas anjing K-9 dan mobil anti huru hara.
Kendaraan taktis menembakan water canon ke arah pengunjuk rasa. Teriakan teriakan hujatan yang tadinya menggema mulai mereda. Massa berhamburan menghindari tembakan gas air mata. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundur ratusan pengunjuk rasa hingga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. Provokator pun berhasil diamankan.
Semua kejadian dan lokasi tersebut merupakan skenario yang digambarkan dalam simulasi sistem pengamanan (sispam) Kota pada Pilkada Serentak 2018 yang digelar di Lapangan Brigif, Jl. Terusan Sudirman, Cimahi, Kamis (15/2/2018) sore.
Acara tersebut disaksikan langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Irwasum Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno, AsOps Kapolri, Irjen M. Iriawan, Kabarhakam, Irjen Moehgiarto, Walikota Cimahi, Ajay M. Priatna dan Sejumlah Kapolres di daerah Jabar.
Selain penjinakan bom dan pembubaran massa yang ricuh, sejumlah skenario pengamanan ditampilkan. Diantaranya, pengamanan distribusi Kotak suara, pengamanan masa kampanye, pengamanan masa pemungutan suara, pengamanan masa penghitungan suara, melakukan penyelamatan tim taktis terhadap anggota KPU yang diculik oknum, penyelamatan calon Walikota yang akan diserang oleh massa lawan, dan pembubaran massa dengan senjata api berpeluru karet.
Layaknya film laga, beberapa bangunan replika dari tempat pencobloaan, Kantor KPU dan suasana perkotaan dibuat semi permanen untuk mendukung atraksi simulasi.
Simulasi sispam sedikitnya melibatkan 2.000 personel dengan melibatkan unsur masyarakat, pemerintah dan TNI. Beberapa kendaraan taktis dan helikopter pun ikut unjuk gigi.
Ditemui usai acara, Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan simulasi yang dilakukan merupakan asumsi dari kejadian sebenarnya yang bisa saja terjadi. Sehingga, pihak keamanan bisa siap dengan segala tindakannya.
Ia menyebut semua jajaran dan masyarakat sudah berlatih dalam empat hari terakhir. “Ini adalah bentuk bahwa kami siap melaksanakan pengamanan di Pilkada Serentak di Jabar,” pungkasnya. []
Reporter: Saifal