JIKA kita naik pesawat terbang, pramugari selalu memperagakan penggunaan alat-alat keselamatan dan pintu-pintu darurat, sebelum take off.
Ada kalimat-kalimat standar yang harus mereka sampaikan di semua penerbangan, seperti “Sesuai dengan standar penerbangan sipil, kami akan memperagakan penggunaan alat-alat keselamatan berikut ini”
BACA JUGA: 5 Langkah Bangun Keluarga Islami
“Pesawat ini dilengkapi dengan sepuluh pintu darurat. Dua di bagian depan, empat pintu darurat di bagian tengah, dan dua pintu darurat di bagian belakang.”
Sebagaimana namanya, pintu-pintu darurat itu digunakan untuk penyelamatan penumpang dan seluruh awak pesawat, apabila pesawat mengalami kondisi darurat.
Dalam kondisi darurat, pintu-pintu utama tersebut tidak bisa diandalkan lagi untuk digunakan. Maka perlu ada emergency exit yang memudahkan evakuasi para penumpang di saat mengalami situasi darurat.
Dalam kehidupan keluarga, pasti akan dijumpai masalah dengan aneka ragam bentuk, intensitas dan frekuensinya.
Ada keluarga yang sangat sering menghadapi masalah dan sulit untuk keluar dari masalah tersebut.
Ada keluarga yang cepat menghadapi permasalahan sehingga tidak berlarut-larut berada dalam situasi masalah.
Namun yang sudah pasti adalah, semua keluarga memiliki masalah. Tidak ada keluarga yang tidak memiliki masalah.
Bagi pasangan suami istri, sejak awal pernikahan semestinya sudah sadar bahwa suatu ketika nanti mereka bisa menghadapi situasi darurat.
Menikah dan hidup berumah tangga itu tentu tidak hanya menjumpai sisi-sisi kesenangan saja, namun pasti akan ketemu juga dengan sisi kepahitan yang harus ditelan.
Konflik suami istri, konflik orang tua dengan anak, dan aneka ragam persoalan hidup berumah tangga, bisa menciptakan situasi “darurat masalah”
Ketika konflik semakin memuncak dan tidak bisa diredakan, muncullah situasi darurat itu.
BACA JUGA: Rumus Keluarga Bahagia, Bukan soal Menang Kalah
Suami dan istri terjebak dalam situasi darurat masalah, dimana pintu-pintu utama komunikasi mereka sudah terkunci dan tidak bisa digunakan lagi.
Sayang seribu sayang, sangat sedikit pasangan suami istri yang sudah memiliki kesapakatan untuk membuat pintu darurat dalam kehidupan keluarga. []